Malam ini adalah malam pertama guru kita berada di alam kubur. Malam pertama yang tidak ditemani keluarga. Malam pertama berada di alam yang berbeda.
Semoga Allah menerangi kubur beliau dan menjadikannya sebagai taman diantara taman-taman surga.
Memang kematian adalah sebaik-baik nasehat.
Sungguh itu betul. Bila sering-sering kita ingat, akan melunakkan hati yang bebal sekeras besi sekalipun.
Sebuah nasehat yang sering diulang oleh manusia paling jujur; Rasul Muhammad -shallallahu’alaihi wa sallam-
أكثروا من ذكر هادم اللذات
“Perbanyaklah mengingat penghancur segala kenikmatan dunia.”
Yaitu kematian….
Ustadz Yazid telah berpisah secara ruh dan fisiknya dengan kita, yang masih berada di dunia penuh kefanaan ini.
Namun….
beliau tetaplah hidup sepanjang waktu.
Beliau senantiasa hidup dengan ilmu yang beliau ajarkan, dengan dakwah tauhid yang telah beliau perjuangkan, dengan ribuan atau bahkan jutaan orang yang mengenal hidayah melalui perantara dan perantara murid-murid beliau, dengan karya-karya beliau yang sangat bermanfaat.
Coba anda perhatikan tumpukan buku pada foto ini, itu semua adalah buah karya Ustadz Yazid -rahimahullah-. Saya mencoba menghitung buku yang bertumpuk di gambar ini ada 54 buku. Jika diasumsikan saja setiap buku ada 100 halaman; dan saya yakin lebih, maka total seluruh halaman dari buku-buku ini adalah 5400 halaman.
Ustadz Yazid meninggal di usia 61 tahun, coba kita bagi 5400 : 61, akan ketemu angka 88,…
Artinya untuk bisa menghasilkan karya buku sebanyak itu, Ustadz Yazid menulis 88 halaman setiap harinya. Dan itu harus beliau mulai sejak beliau lahir. Tentu ini tidak mungkin terjadi!
Kita coba asumsikan saja beliau mulai menulis di usia baligh yang mulai matang, yaitu usia 20 tahun. Maka beliau memiliki usia produktif berkarya selama 41 tahun. 5400 : 41 = 131,.. Artinya beliau setidaknya menulis sebanyak 131 halaman setiap harinya.
Subhanallah, Ini dahsyat!
Sungguh sebuah keajaiban karomah yang luar biasa. Sebuah inspirasi berkarya yang amat dahsyat. Sebuah tanda akan keberkahan pada umur beliau. Kalau bukan karena kegigihan dan ketulusan setelah pertolongan Allah, ini mustahil bisa dicapai oleh manusia!
Belum lagi ditambah kesibukan beliau berdakwah kepada masyarakat, mengurus keluarga dan lain sebagainya.
Ya Allah rahmatilah Ustadz Yazid…
Ya Allah masukkanlah beliau ke dalam golongan para ulama dan mujahid yang berjuang dengan ilmunya menegakkan tauhid di muka bumi 🤲🏻
—
Ahmad Anshori
Jogja, 6 Muharam 1445
Tidak ada komentar: