24 tahun lalu awal hijrahku ketika di arab saudi (kaset kajian ustadz Yazid Jawaz)

Saya pribadi memiliki kisah menarik mengenai sosok Ust. Yazid bin Abdul Qadir Jawwas rahimahullah. Berbeda dengan kebanyakan murid-murid beliau, saya mengenal beliau bukan dari teman saya atau kenalan, bukan dari orang Indonesia, dan juga bukan di Indonesia. Disaat saya masih menjalani masa transisi dalam beragama, belum hijrah dan belum mengenal hakikat Sunnah, maka Allah memberi kemudahan kepada saya untuk mengenal Sunnah melalui perantara beliau rahimahullah. 

Ketika itu saya masih menjalani kontrak kerja di negara Saudi sekitar 24 tahun lalu atau di tahun 2000. Selama tahun pertama di Saudi, saya belum mengambil banyak faidah keilmuan agama karena belum memiliki sirkel pertemanan yang baik. Kemudian di tahun kedua, saya mulai dikenalkan dengan beberapa aktivis dakwah dan Masyaikh, yang kemudian saya aktif di majelis ilmu mereka secara rutin setiap pekan. Disanalah kemudian saya dikenalkan dengan perpustakaan Islam milik beberapa pusat dakwah pemerintah Saudi. Ada beberapa hal menarik yang saya temukan di perpustakaan tersebut, yaitu banyak buku-buku dakwah terjemahan dari berbagai bahasa termasuk bahasa Indonesia. Saya juga menemukan puluhan kaset pita ceramah berbahasa Indonesia. Dan yang sangat menariknya, saya boleh mengambil semaunya buku-buku dan kaset-kaset ceramah tersebut secara gratis. Kesempatan baik yang tidak boleh saya lewatkan begitu saja. 

Saya pun membawa pulang banyak buku-buku dan kaset ceramah tersebut. Saya pilih salah salah kaset ceramahnya dan kemudian saya putar dan dengarkan. Saya lupa apa judul kaset yang pertama kali saya putar, tapi isi ceramahnya langsung membuat saya tertarik dan menerima dakwahnya. Seorang penceramah yang memiliki gaya bicara yang khas, tegas dan serius. Isi ceramahnya sedikit-sedikit membawakan dalil Qalallah wa Qala Rasulullah (perkataan Allah dan perkataan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam), setiap pembahasan selalu ada referensi ilmiah. Ketika menyebutkan nama Rasulullah, penceramah itu selalu bershalawat atasnya. Prioritas dakwahnya adalah Tauhid, mengesakan Allah dan menolak segala kesyirikan. Dan saya punya buku khusus yang saya gunakan untuk menyalin isi dari ceramah-ceramah beliau. Saya banyak terinspirasi dari ceramah-ceramahnya. Bahkan saya tergerak untuk mengenalkan ceramahnya ke teman-teman. Alhamdulillah sebagian ada yang tertarik isi ceramahnya sehingga kami bersama-sama mengkoleksi kaset-kasetnya. 

Saya mencoba mencari tahu siapa profil penceramah di kaset tersebut? Yang kaset-kasetnya banyak memenuhi di setiap sudut perpustakaan Islam di Saudi. Beliau adalah seorang da'i muda kala itu asal Indonesia, pernah menjadi penuntut ilmu di Saudi dan belajar dengan ulama-ulama besar. Nama beliau adalah ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawwas. Beliau adalah sosok pertama dari dai Indonesia yang menjadi jalan bagi saya mengenal Sunnah dan Manhaj diatas pemahaman para Salaf. Saya mengenalnya dari kaset ceramah yang terdapat di perpustakaan, bukan dari teman dan kenalan. Mengenalnya di Saudi, bukan di Indonesia. Dimana nama beliau sudah banyak dikenal di negeri lain dibandingkan di negerinya sendiri.

Kaset-kaset beliau memiliki pengaruh besar dalam kehidupan saya, dan juga posisi di rak kamar saya yang mampu menggeser posisi koleksi kaset pribadi. Bahkan mampu menutup usia beberapa koleksi kaset yang sudah lama bertahan di rak tersebut seperti Yngwie Malmsteen, Metallica Tribute, Paul Gilbert, Ritchie Blackmore, dll. Setidaknya ini bisa memotivasi ikhwah yang memiliki pengalaman yang sama dalam perjalanan 'hijrah'nya.

Saya ingin bertemu langsung dengan sosok yang ada di kaset tersebut, ingin duduk di majelisnya, ingin menjadikan beliau sebagai guru sekaligus orangtua. Harapan saya itu bisa terealisasi jika saya sudah menyelesaikan kontrak kerja dan kembali ke tanah air. Hingga setelah 4 tahun saya menunggu, saya kembali ke tanah air dan saya akhirnya bisa menghadiri majelis ilmu beliau di Bogor diantar oleh adik kandung saya, tepatnya di tahun 2005. 

Perjumpaan pertama yang sangat berkesan dengan beliau, saya bisa melihat sosok yang saya kagumi selama ini. Perjalanan saya dengan beliau sangat panjang sekali. Selalu untuk hadir di setiap jadwal kajian maupun daurah beliau. Ketika ada kasus besar yang menimpa saya, beliau termasuk orang yang banyak membantu kasus saya secara internal. Saya ingat ketika menjadi relawan bersama para ikhwah menjaga masjid beliau dari ancaman dan serangan oleh beberapa kumpulan oknum selama beberapa hari. 

Dan yang sangat berjasa untuk saya adalah, kedua orangtua saya selalu rutin hadir di majelis beliau dan mengambil ilmu dari beliau. Hingga bapak saya rahimahullah menutup usianya sekitar 10 tahun lalu, adapun ibu saya hafizhahallah masih rutin mendengarkan dan mengambil ilmu dari beliau sampai sekarang. 

Kemaren, tanggal 11 Juli 2024 saya kaget ketika istri memberitahukan bahwa beliau sudah menutup usia. Sempat beberapa lama saya tidak mampu berbicara. Walaupun jasad beliau sudah tiada, tapi nama beliau akan selalu hidup dalam kehidupan saya. Sosok beliau tidak hanya sebagai guru, tapi juga sebagai orangtua bagi saya, ustadzuna Yazid bin Abdul Qadir Jawwas rahimahullah. 

Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan menerima amal ibadahnya.


Ket foto : Sebagian besar kaset adalah ceramah Ust. Yazid bin Abdul Qadir Jawwas rahimahullah. Selain ini saya juga punya lebih banyak koleksi ceramah beliau dalam format MP3

Tidak ada komentar: