(01). Mentauhidkan & Mencintai Allah
"Adapun orang2 yang beriman itu sangat besar cintanya kepada Allah" (QS.2 : 165)
Jika Hati dalam keadaan "SUCI", maka di dalamnya hanya ada "cinta" kepada Allah dan cinta kepada semua YANG DICINTAI Allah, Benci kepada semua yang Dibenci Allah, dan takut, harap & tawakkal Hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
(02). Mengikuti Rasul ﷺ Dan Sahabat Dalam Beragama Dan Menjauhi Bid'ah
Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata :
وَلَا تَتِمُّ لَهُ سَلَامَتُهُ مُطْلَقًا حَتَّى يَسْلَمَ مِنْ خَمْسَةِ أَشْيَاءَ: مِنْ شِرْكٍ يُنَاقِضُ التَّوْحِيدَ، وَبِدْعَةٍ تُخَالِفُ السُّنَّةَ، وَ شَهْوَةٍ تُخَالِفُ الْأَمْرَ، وَغَفْلَةٍ تُنَاقِضُ الذِّكْرَ، وَهَوًى يُنَاقِضُ التَّجْرِيدَ وَالْإِخْلَاصَ. وَهَذِهِ الْخَمْسَةُ حُجُبٌ عَنِ اللهِ
"Dan tidaklah sempurna kesucian pada hati kecuali jika selamat dari 5 perkara : kesyirikan yang membatalkan "TAUHID", Bid’ah yang Menyelisihi "SUNNAH", dan SYAHWAT YANG MENYELISIHI perintah (syari’at), "KELALAIAN" yg bertentangan Dengan Zikir (ingat kepada Allah), serta hawa nafsu yang MENYELISIHI loyalitas (ittiba’ kepada Nabi) dan "KEIKHLASAN". Ke-5 perkara ini merupakan penghalang dari ALLAH" (Al-Jawaabul Kaafi hal 122)
(03). Benci Kepada Dosa Dan Maksiat
Hati yang bersih akan merasakan sakit & tersiksa jika melakukan Dosa & Maksiat.
"Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kpd keimanan, & menjadikan (iman) itu indah di dalam hatimu, serta telah "menjadikan" kamu benci kepada Kekafiran, Kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah "orang2" yang mengikuti jalan yg lurus" (QS.49 : 7)
(04). Sedih Jika Luput Dari Amal Shalih
Dia akan menyesal apabila ketinggalan atau tdk sempat melaksanakan ibadah.
"Dan tiada berdosa atas orang2 yg jika mereka itu "datang" kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan (utk Bisa Berangkat Berjihad), lantas kamu pun berkata : "Aku TIDAK Memperoleh "Kendaraan" untuk Membawamu". lalu mereka kembali, sedang Mata mereka telah bercucuran Air Mata disebabkan Kesedihan, lantaran mereka tidak bisa "Memperoleh" Apa Yang Akan Mereka Nafkahkan" (QS. At-Taubah [9]: 92)
(05). Semakin Zuhud Terhadap Dunia, Dan Mendekatkan Diri Kepada Akhirat
Imam Ibnu Rajab رحمه الله berkata :
ولم يكن أكثر تطوع النبي صلى الله عليه وسلم وخواص أصحابه بكثرة الصوم والصلاة بل ببر القلوب وطهارتها وسلامتها وقوة تعلقها بالله خشية له ومحبة وإجلالا وتعظيما ورغبة فيما عنده وزهدا فيما يفنى
"Amal Sunnah yg paling sering dilakukan oleh Nabi ﷺ & para sahabat terdekatnya bukanlah dengan banyak "Berpuasa" dan "Shalat", tetapi dengan MEMBERSIHKAN HATI & juga "MENGGANTUNGKAN HATI" kepada Allah dengan rasa TAKUT, CINTA, pengagungan serta berharap pahala-Nya, dan Zuhud akan apa-apa yang akan sirna (dunia)" (Lathaa-iful Ma'aarif hal 448)
(06). Memiliki Akhlak Yang Mulia
Dari Abdullah bin 'Amru رضي الله عنه, telah ditanyakan ke Rasul صلى الله عليه و سلم :
أَيُّ النَّاسِ أَفْضَلُ قَالَ كُلُّ مَخْمُومِ الْقَلْبِ صَدُوقِ اللِّسَانِ قَالُوا صَدُوقُ اللِّسَانِ نَعْرِفُهُ فَمَا مَخْمُومُ الْقَلْبِ قَالَ هُوَ التَّقِيُّ النَّقِيُّ لَا إِثْمَ فِيهِ وَلَا بَغْيَ وَلَا غِلَّ وَلَا حَسَدَ
"Manusia Yang Bagaimanakah yg Paling UTAMA ?!" Beliau ﷺ Menjawab : "Setiap (orang) yang "HATINYA MAKHMUM" dan Lisan (Ucapannya) BENAR". Mereka pun berkata : "Perkataannya yang benar telah kami ketahui, lantas apakah maksud dari hati yang makhmum ?" Beliau bersabda : "Hati Yang Bertaqwa dan BERSIH, TIDAK ada dosa dan kezhaliman padanya, serta Kedengkian dan Hasad" (HR. Ibnu Majah no. 4216, Silsilah ash-Shahiihah no. 948)
(07). Banyak Beribadah Kepada Allah, & Selalu Rindu Utk Beribadah Kepada-Nya
"Dan orang2 yang Telah Menghabiskan waktu malamnya utk beribadah kepada Rabb mereka dengan bersujud & berdiri (shalat)" (QS. Al-Furqan [25]: 64)
Utsman bin 'Affan رضي الله عنه berkata : "Sekiranya hati kita bersih, ia Tdk Akan bosan membaca al-Qur'an" (Ighaasatul Lahfan I/64)
(08). Bersemangat Dan Ber-sungguh2 Mengerjakan Kebaikan Dan Ketaatan
Sa'id bin al-Musayyib رحمه الله berkata : "Sungguh aku "Menempuh" perjalanan berhari-hari hanya untuk mendapatkan satu hadits saja" (Ar-Rihlah Fii Thalabil Hadits 127)
(09). Hati Mudah Tersentuh Dgn Ayat2 Al-Qur’an Yang Dibacakan Kepadanya
"Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (Mutu ayat-ayatnya) lagi Berulang-ulang, "GEMETAR" karenanya kulit orang-orang yang Takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi Lembut kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah" (QS. 39 : 23)
(10). Hati Mudah Tersentuh Dgn Ujian, Musibah & Juga Cobaan Yang Dihadapi
Ibrahim an-Nakha'i رحمه الله berkata : "Apabila Kami Datang ke rumah orang yg telah Meninggal Dunia, maka Membekas pada diri kami hingga berhari-hari, karena kami tahu ada sesuatu (ajal) datang pada orang itu, lantas membawanya ke SURGA atau Neraka" (Shifatush Shafwah III/87)
(11). Dapat Mengenali Atau Mampu Utk Membedakan Kebenaran Dan Kebatilan
Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata : "Hati yang hidup itu bisa utk "mengenal" kebenaran, menerimanya, mencintainya dan Juga "Mengutamakannya" Daripada selainnya. Jika hati tersebut mati, maka tidak akan "tersisa" padanya kepekaan & kemampuan untuk membedakan antara Kebenaran & Kebatilan" (Syifaa-ul 'Aliil I/104)
(12). Mudah Menjauhi Yang Haram, & Meninggalkan Perkara Yang Syubhat
Imam Ibnu Rajab رحمه الله berkata : "Baiknya pada amalan badan seseorang, & kemampuannya untuk bisa "menjauhi" keharaman, serta meninggalkan perkara syubhat, maka itu semuanya tergantung kepada baiknya hati" (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam I/210)
(13). Merasa Mudah Untuk Memahami Dan Juga Mengamalkan Ilmu Agama
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah رحمه الله : "Maka sesungguhnya hati jika dia Lemah Lembut, maka "penerimaannya" terhadap ilmu akan "Lebih Gampang" dan "Mudah", dan ilmu lebih kokoh padanya, teguh dan membekas. Namun apabila hati itu keras dan kaku, maka penerimaannya kpd ilmu lebih sulit dan sukar" (Majmu' al-Fataawa IX/315)
(14). Ikhlas Beribadah Kepada Allah
Yahya bin Ma’iin رحمه الله berkata : "Aku tidaklah pernah melihat Seseorang seperti Ahmad bin Hanbal dan kami pun telah bersahabat dengannya selama "50 Tahun". Sama sekali dia Tidaklah pernah "mem-bangga2-kan" akan sesuatupun yg merupakan bagian dari "keshalihan", dan kebaikannya" (Hilyatul Auliyaa’ IX/181)
(15). Mudah Untuknya Menangis Karena Rasa Takut Kepada Allah 'Azza wa Jalla
Ibrahim bin al-Asy'ats رحمه الله berkata : "Aku belum pernah melihat Seseorang yang "rasa pengagungannya" terhadap Allah di dalam dadanya yg Lebih besar Melebihi Al-Fudhail Bin 'Iyaad. Tatkala ia sedang dzikir mengingat Allah, atau disebut nama Allah di sisinya ataupun saat sedang mendengarkan Al-Qur'an, maka muncul rasa "takut & kesedihan" darinya, dan air matanya pun mengalir dari kedua matanya, lantas Beliau pun menangis, sehingga orang-orang yang menghadiri (majelis) "merasa kasihan" kepadanya" (lihat Az-Zuhd hal 223 oleh Imam Ahmad bin Hanbal)
✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar
Tidak ada komentar: