Terkadang kita merasa kitalah orang yang paling dizalimi, padahal kita pihak yang menzalimi.
Terkadang kita merasa kitalah yang paling ikhlas, paling banyak andil dalam dakwah, pemilik kebijakan absolut, punggawa dakwah, singa podium, sang pahlawan bak Robinhood, padahal kitalah orang sakit jiwa yang perlu dikasihani, pekerja yang letih namun imbalannya adalah neraka disebabkan alpanya kemurnian hati dan niat hanya untuk Allah dan negeri akhirat.
Ibarat kata Allah” عاملة ناصبة تصلى نارا حامية" yang artinya” sudah lelah dan letih beramal namun ujungnya neraka jua yang membakar”.
Terkadang kita merasa harus aku yang maju, harus berada di bawah bendera-ku, harus ikut dengan keputusanku karena yang benar hanyalah pendapatku, kita tutup pintu musyawarah, kita borgol orang-orang untuk mengemukakan pendapat, merasa bila ikut aku sajalah keberuntungan kan diperoleh, padahal kita sedang membawa lembaga, yayasan, dakwah , masjid, radio dan televisi dakwah menuju kehancuran atas ke-egoan diri dan “kepala batu “kita.
Satu-demi satu lembaga yang dibina dan dibangun, runtuh, hancur dan berserakan di hadapan mata kita - disebabkan ulah pemangku kebijakan yang tidak bijak-namun tidak kita jadikan pelajaran sehingga kita mengulang-ulangi kesalahan orang lain san terpuruk sebagaimana terpuruknya mereka.
Allahul musta’an.
KLIA-Malaysia 18 Ramadhan 1444/9 April 2023
Abu Zubair MY.
Tidak ada komentar: