Al imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata di dalam kitab beliau, al-Wabilus Shayyib :
وَقُلْتُ لِشَيْخِ الإِسْلاَمِ ابْنِ تَيْمِيَّةَ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى يَوْماً: سُئِلَ بَعْضُ أَهْلِ العِلْمِ أَيُّهُمَا أَنْفَعُ لِلْعَبْدِ التَسْبِيْحُ أَوِ الِاسْتِغْفَارُ؟ فَقَالَ: إِذَا كَانَ الثَّوْبُ نَقِيّاً فَالْبُخُوْرُ وَمَاءُ الوَرْدِ أَنْفَعُ لَهُ، وَإِذَا كَانَ دَنَساً فَالصَّابُوْنُ وَالمَاءُ الحَارُّ أَنْفَعُ لَهُ.
Suatu hari aku berkata kepada Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -semoga Allah ta'ala merahmatinya- : beberapa ahli ilmu ditanya manakah yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba, tasbih atau istighfar?
Maka beliau menjawab : jika pakaian itu bersih, maka wewangian dan air mawar lebih bermanfaat untuknya, dan jika pakaian itu kotor, maka sabun dan air panas lebih bermanfaat untuknya.
[al-wabilus shayyib : 92].
Maka ketika hati kita dipenuhi banyak noda dosa dan maksiat, _perbanyaklah istighfar,_ apalagi kita yang saat ini selalu bergelut dengan kemaksiatan setiap saatnya.
Oleh karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda :
مَنْ أَحَبَّ أَنْ تَسُرَّهُ صَحِيفَتُهُ، فَلْيُكْثِرْ فِيهَا مِنَ الِاسْتِغْفَارِ
Barangsiapa yang ingin catatan amalnya menggembirakannya, maka hendaknya dia memperbanyak di dalamnya ucapan istighfar. [HR. ath-Thabrany dalam al-Mu’jam al-Awsath.]
Wallahu a'lam.
📝 Ustadz Askar Wardhana, Lc حَفِظَهُ اللهُ تَعَالَى
💻 www.suaraaliman.com
📺 Youtube.com/user/suaraalimantv
📻 Radio 846 AM SURABAYA
📬 Broadcast dari Telegram @suaraaliman
Tidak ada komentar: