Mudir Pesantren Islam Al Irsyad Tengaran Semarang sejak didirikan 1988 sampai sekarang :
1 Ust Sulhan Mahmud
( PLT ) 1988-1989
2 Ust Ja'far Umar Thalib
1989-1990
3 Ust Yusuf Ba'isa
1990-2000
4 Ust Nizar Sa'ad Jabal
2000-2004
5 Ust Ali Saman
2004-2006
6 Ust Nafi' Zainuddin
2006-2015
7 Ust Muhammad Qosim
2015-2019
8 Ust Umair Suharlan
2019-2021
9 Ust Ujang Pramudiharto
2021- sekarang
Insyaallah akan terbit Buku Sejarah PIAT yang sedang disusun oleh para alumninya…
===========
Senin, Juli 14, 2008
Sejarah Berdirinya PIA Tengaran
Pesantren Islam Al Irsyad Tengaran, atau yang lebih dikenal sebagai Al Irsyad Tengaran saja, merupakan salah satu basis penyebaran manhaj salaf pertama di Indonesia, Pesantren yang sempat terkenal karena bahasa arabnya ini, sampe sekarang masih termasuk sebagai salah satu penyumbang lulusan terbanyak yang belajar di Timur Tengah, pesantren ini terletak 8 km selatan kota salatiga, 55 km utara kota solo dan 45 km selatan kota semarang, berada di kurang lebih 700mdpl, membuatnya memiliki hawa yang sejuk.
memilki staf pengajar dari pelbagai lulusan perguruan tinggi di Indonesia maupun timur tengah, dan juga memiliki santri dari penjuru Indonesia, Asia, Australia dan Afrika.
Sejarah dari Pesantren Alirsyad Tengaran bermula dai keresahan beberapa pembesar organisasi alirsyad atas sedikitnya jumlah pemuda islam indonesia yang mengerti bahasa arab, hal ini merupakan dampak dari kurang dapat bersaingnya sekolah sekolah milik organisasi alirsyad dengan sekolah sekolah lainnya.
Pendirian PPIA Tengaran di dasari atas inisiaif dari Umar Abdat, seorang pengusaha keturunan Hadrami, dan pimpinan cabang Al Irsyad Semarang. Inspirasinya tersebut telah didiskusikan bersama Abdullah Syukri Zarkasyi, Mudir dari Pesantren Modern Terkenal Gontor di Ponorogo Jawa Timur, ketika dia mengunjungi Anak laki lakinya Tariq Umar Abdat yang sedang belajar disana.
Dalam menjawab keingintahuan yang diungkapkan Umar Abdat, Abdullah Syukri Zarkasyi berkata "Seharusnya kamilah yang belajar darimu bagaimana cara mengajar bahasa arab". Diskusi inilah yang mendorong Umar Abdat untuk mendirikan Pesantren, yang dia cita citakan untuk mengimbangi dominasi Gontor.
tetapi, realisasi dari impiannya tidaklah semudah yang dia duga, Walaupun pimpinan pusat Al Irsyad ketika itu enggan untuk membantu, Umar Abdat tidak menyerah begitu saja, Dia mengirimkan Proposal ke Abdulaziz Abdullah AlAmr (Mudir LIPIA-red-), yang menyambutnya dengan sangat antusias dan memberinya rekomendasi untuk bertemu langsung dengan Pejabat tinggi dari Kementrian pendidikan KSA, Beliau tampaknya Memandang inisiatif Abdat sebagai sebuah kesempatan untuk lebih serius dalam memberi perhatian pada pengembangan Dakwah Islamiyah dan Pendidikan.
Kunjungan Umar Abdat ke KSA mendapat keuntungan, Dia mendapat RP 40juta yuang dia gunakan untuk membangun pesantren. dalam Proses pembangunan, 2 utusan dari kementrian datang untuk menginspeksi, 2 orang utusan ini memberi persetujuan mereka terhadap proyek tersebut, dan berjanji akan memberi dukungan finansial lagi.
Akhirnya, bangunan 2 lantai selesai pembangunannya pada tahun 1987 dan kegiatan belajar mengajar dimulai pada tahun 1988 dengan 40 santri, Mahmud Sulhan, seorang lulusan Pesantren Gontor dan lulusan Universitas Ummul Qura Makkah KSA, ditunjuk sebagai mudir pertama
bersambung......
sumber : diterjemahkan oleh wahid salman dari Desertasi Noorhaidi di http://igitur-archive.library.uu.nl
diposkan oleh ..::Wahid Salman (alumi PIA Al-irsyad Tengaran periode 2004 - 2005) :.. pada 16:46
https://www.facebook.com/297034937035705/posts/381429298596268//
Tidak ada komentar: