Nabi Khidhir Masih Hidup?
Sebagian kalangan dari tasawwuf berpendapat bahwa Khidhir masih hidup dan belum mati sampai sekarang. Mereka berdalil dengan beberapa riwayat hadits, namun perlu ditegaskan bahwa semua hadits yang menjelaskan tentang Nabi Khidhr hidup abadi, semuanya adalah tidak shohih sebagaimana ditegaskan oleh para ulama ahli hadits.
Berikut komentar sebagian ahli hadits tersebut:
1. Al-Hafizh Ibnul Munadi berkata: "Telah diriwayatkan dari ahli kitab bahwa Khidhr minum air kehidupan namun ucapan mereka tidak dapat dipercaya, lalu katanya: "Seluruh riwayat tentang Khidhr adalah lemah". (Lihat Al-Maudhu'at 1/317 oleh Ibnul Jauzi dan Az-Zahru Nadhir halm.127-128 oleh Ibnu Hajar).
2. Al-Hafizh Ibnul Qayyim berkata: "Seluruh hadits yang menyebutkan bahwa Khidhr masih hidup dan bertemu dengan Nabi Muhammad, semuanya tidak ada yang shohih satu haditspun". (Al Manarul Munif hlm. 67)
Di tempat lain beliau berkata: "Telah datang beberapa hadits tentang hidupnya Khidhr, namun tak satupun hadits tersebut shahih, seandainya bukan karena khawatir terlalu panjang niscaya kami akan memaparkannya dan menjelaskan keadaan para perawinya". (Fawaid Haditsiyyah hlm. 81).
3. Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata setelah menyebutkan riwayat dan cerita tentang hidupnya Khidhr: "Semua hadits ini lemah sekali, tidak bisa dijadikan sandaran dalam agama, demikian juga cerita-cerita, tidak luput dari kelemahan dalam sanadnya".
Lanjutnya: "Dalam kitabnya "''Ujalah Muntadhar fi Syarhi Halil Khidhr", Abul Faraj Ibnul Jauzi telah mengupas hadits-hadits ini dan menjelaskan bahwa seluruhnya adalah maudhu' (palsu), demikian juga beliau menjelaskan kelemahan sanad atsar-atsar sahabat dan tabi'in secara bagus sekali". (Al-Bidayah wa Nihayah 1/373).
4. Al-Hafizh al-Iraqi berkata: "Tidak ada yang shohih satu haditspun tentang penetapan atau tidaknya pertemuan Khidhr dengan Nabi, demikian juga tentang hidup atau matinya". (Lihat al-I'tibar fi Hamlil Asfar, as-Suwaidi hal. 34)
5. Al-Hafizh Az-Zabidi berkata: "Menurut ahli hadits, tidak ada satupun hadits yang shohih tentang pertemuan atau tidaknya Khidhr". (Ittihaf Saadatil Muttaqin 5/181).
6. Al-Hafizh as-Sakhawi setelah membawakan beberapa hadits lemah tentang hal ini, beliau berkata: "Demikian pula hadits-hadits lainnya semuanya adalah lemah, baik yang marfu' (sampai kepada Nabi) atau tidak. Syaikhuna (Ibnu Hajar) memaparkannya secara panjang dalam al-Ishobah, bahkan tak satupun hadits shohih mengenainya". (Al Maqoshidul Hasanah hlm. 41)
7. Syaikh al-Albani berkomentar tentang suatu hadits tentang ini: "Hadits ini palsu sama halnya seperti semua hadits-hadits yang menjelaskan hidupnya Khidhr sebagaimana ditegaskan oleh para ulama peneliti seperti Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah". (Silsilah Ahadits adh-Dhaifah 12/38).
Abu Ubaidah As Sidawi
Tidak ada komentar: