[ Tentang Tafsir Ulil Amri ]
Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menyatakan :
وقد اختلفت الرواية عن الإمام أحمد في أولي الأمر، فعنه فيهم روايتان:إحداهما: أنهم العلماء، والثانية: أنهم الأمراء، والقولان ثابتان عن الصحابة في تفسير الآية والصحيح أنها متناولة للصنفين جميعاً فإن العلماء والأمراء هم ولاة الأمر الذي بعث الله به رسوله؛ فالعلماء ولاته حفظاً وبياناً وبلاغاً وذباً عنه ورداً على من ألحد فيه وزاغ عنه، وقد وكلهم الله بذلك فقال تعالى: (( فإن يكفر بها هؤلاء فقد وكلنا بها قوماً ليسوا بها بكافرين )) فيالها من وكالة أوجبت طاعتهم والانتهاء إلى أمرهم وكون الناس تبعاً لهم، والأمراء ولاته قياماً ورعايةً وجهاداً وإلزاماً للناس به، وأخذهم على يد من خرج عنه وهذان الصنفان هما الناس وسائر النوع الإنساني تبعٌ لها ورعية
"Dan terjadi perbedaan riwayat dari imam Ahmad tentang makna ulil amri. Ada dua riwayat dari beliau ; Pertama Ulil amri adalah ulama', yang kedua Ulil Amri adalah penguasa.Dua pendapat ini sah berasal dari para sahabat ketika menafsirkan ayat.
Pendapat yang benar bahwa ayat ini mencakup kedua makna tersebut. Maka ulama' dan umara' adalah Ulil Amri yang Allah mengutus rasul-Nya dengan hal itu.
Para ulama tugasnya menjaga, menjelaskan, menyampaikan, membela serta membantah orang-orang yang menyimpang serta tersesat. Allah telah memberikan tugas ini kepada mereka dengan firman-Nya ;
"Jika mereka mengkufuri-nya, maka sesungguhnya Kami akan mewakilkannya kepada kaum yang sekali-kali tidak akan mengingkarinya." (QS Al-An'am : 89).
Aduhai alangkah indahnya perwakilan ini yang mana Allah mewajibkan kepada manusia untuk mentaati dan mengikutinya.
Sedangkan para penguasa maka tugas mereka adalah menegakkan hukum Allah, melindungi agama, berjihad, serta memaksa manusia untuk melaksanakan agama. Demikian pula memberantas orang-orang yang berusaha untuk memberontak dan menyimpang dari agama.
Dua kelompok ini (ulama' dan umara') wajib diikuti oleh seluruh jenis manusia."
(I'lamul Muwaqqi'in : 2/169)
Tidak ada komentar: