"Kalau Tuan Tak Menyimpan Bangkai, Tak Usah Gelisah Melihat Orang Tutup Hidung"
Negara memiliki banyak lembaga sebagai alat untuk meluruskan informasi, apakah yang berbentuk salah faham, hoaks atau apapun.
Ancaman senjata dan gertakan penjara, bukanlah bahasa pemimpin bijaksana tapi kepongahan diktator penguasa.
Cara unjuk kuasa, tak akan membuat orang mengerti pesan yang tuan bawa selain peringatan, "jangan coba-coba ganggu saya karena saya punya marwah sebening kaca !".
Kalau negara sudah menggunakan kekuatan bersenjata dengan gaya ancaman untuk menghadapi berbagai kritikan dan protes rakyatnya, jangan salahkan mereka bila menduga ada suatu kebusukan yang hendak tuan tutupi dari mata mereka.
Ingatlah !
Kalau memang yang disampaikan seseorang adalah kebohongan, maka dia dan narasinya tak akan bertahan menghadapi kebenaran.
Jangan memandang rendah rakyatmu karena mereka masih punya rasa untuk membedakan mana daging dan mana lengkuas ketika hendak menelan.
Tak perlu tongkat komandomu, seragam kehormatanmu, pangkat keperwiraanmu dan anak buah sangarmu, kamu jadikan alat untuk menunjukkan rasa benarmu !
Karena semua itu dibelikan untuk menghadapi musuh negeri ini bukannya untuk mengancam rakyatmu sendiri !!!
Tidak ada komentar: