Masjid Agung Cologne yang terbesar di Jerman telah menjadi titik nyala sentimen anti-Muslim dari partai sayap kanan. Setelah sebagian dibiayai oleh sumbangan dari otoritas urusan agama pemerintah Turki di Jerman (DITIB) masjid ini juga menjadi sumber perdebatan utama sejak pembangunannya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahkan secara resmi meresmikan masjid itu sendiri selama kunjungan kontroversial ke Jerman pada September 2018.
Meski keputusan untuk mengizinkan adzan disambut baik oleh komunitas Muslim di kota itu, namun keputusan itu menuai kritik di media sosial. Selama akhir pekan, Wali Kota Cologne Henriette Reker membela kebijakan tersebut.
"Ada banyak diskusi mengenai proyek #Muezzin-Ruf (seruan Muslim). Cologne adalah kota kebebasan dan keragaman [agama]," kata Reker di Twitter seperti dilansir DW pada Selasa (12/10).
"Mereka yang tiba di stasiun kereta utama disambut oleh katedral dan diiringi lonceng gereja. Banyak warga Cologne yang beragama Islam. Mengizinkan adzan bagi saya merupakan tanda hormat," tambahnya.
Sekitar 4,5 juta Muslim tinggal di Jerman, yang merupakan kelompok minoritas agama terbesar di negara itu.
Tidak ada komentar: