Syaikh Ibn Baaz rahimahullah rumahnya selalu terbuka untuk semua tamu yang datang baik siang ataupun malam.
Syaikh Muhammad Hamid ( kepala Ashabul yamin di Eriteria) bercerita :
“Suatu hari saya berkunjung ke kota Riyadh saat musim dingin, dan saat itu saya tidak memiliki uang untuk menyewa penginapan, maka saya berfikir untuk pergi ke rumah syaikh Bin Baaz, saat itu sudah menunjukkan pukul 03.00 dini hari.
Syaikh berkata : saya mendengar suaramu dan saya siapkan makanan, karna saya rasa engkau belum makan apa-apa malam ini.
Demi Allah, mataku saat itu tidak bisa berhenti menangis karna akhlaq dan sikap beliau yang begitu mulia.”
Copas الإنجاز في ترجمة الإمام عبدالعزيز بن باز، لعبدالرحمن الرحمة (٢٠٣،٢٠٤).
source Abu Anhad Ibendra
Syaikh Muhammad Hamid ( kepala Ashabul yamin di Eriteria) bercerita :
“Suatu hari saya berkunjung ke kota Riyadh saat musim dingin, dan saat itu saya tidak memiliki uang untuk menyewa penginapan, maka saya berfikir untuk pergi ke rumah syaikh Bin Baaz, saat itu sudah menunjukkan pukul 03.00 dini hari.
sebenarnya saya ragu-ragu untuk kesana, tapi akhirnya sayapun mendatangi rumahnya dan berdiri di depan rumahnya sambil menyentuh rumahnya yang terbuat dari tanah liat, rupanya ada orang yang mendengar keberadaanku, maka salah satu pekerja syaikh pun membukakan pintu untukku, dan saya pun berbisik mengucapkan salam kepadanya agar orang lain tidak terganggu, tidak lama berselang, datanglah syaikh Bin Baaz membawakan makanan yang dibimbing oleh istrinya sendiri, kemudian mengucapkan salam dan memberikan makanan yang ia pegang tersebut kepadaku.
Syaikh berkata : saya mendengar suaramu dan saya siapkan makanan, karna saya rasa engkau belum makan apa-apa malam ini.
Demi Allah, mataku saat itu tidak bisa berhenti menangis karna akhlaq dan sikap beliau yang begitu mulia.”
Copas الإنجاز في ترجمة الإمام عبدالعزيز بن باز، لعبدالرحمن الرحمة (٢٠٣،٢٠٤).
source Abu Anhad Ibendra
Tidak ada komentar: