Apa kekayaan alam terbesar yang dimiliki Arab Saudi selain minyak bumi? Jawabannya adalah emas, selain kekayaan tambang lainnya yang belum digarap.
Berdasarkan hasil survey Otoritas Geologi Saudi, diperkirakan kekayaan emas di Arab Saudi senilai US $ 229 milyar.
Otoritas Survei Geologi juga telah berencana menandatangani kontrak untuk pelaksanaan proyek survei geologi untuk kawasan “Arabian Shield” yang kaya sumber daya mineral di area seluas 600 ribu km2.
Tambang “Mahad Ad Dhahab” (‘cradle of gold‘) di Provinsi Madinah al-Munawwarah merupakan wilayah tambang yang paling terkenal.
Bukti sejarah yang ditelusuri menunjukkan bahwa aktivitas tambang di wilayah tersebut secara aktif sejak 3000 tahun yang lalu.
Melalui Ma’aden Gold and Base Metals Company (MGBM), anak perusahaan Ma’aden, emas merupakan hasil terbesar tambang, selain tembaga, perak dan seng.
Kandungan emas berada terpusat di “Wilayah Emas Arab Tengah di Arab Saudi,” yang merupakan wilayah geologis besar yang membentang dari pantai Laut Merah hingga ke tengah Arab Saudi.
Pengembangan Wilayah Emas Arab Tengah ini menantang, karena lokasinya yang terpencil dan ketersediaan air yang terbatas.
Untuk mengaktifkan operasi penambangan emas, Ma’aden mengembangkan dan mengoperasikan pipa air sepanjang 450 km, membawa air limbah olahan dari Kota Taif di Provinsi Makkah di Arab Saudi ke lokasi tambang.
Solusi ramah lingkungan ini adalah contoh pertama penggunaan air limbah olahan berskala besar untuk keperluan industri di Arab Saudi.
Saat ini, MGBM mengoperasikan enam tambang emas, yaitu:
Tambang Ad Duwayhi – Merupakan tambang terbuka terbaru dengan fasilitas pemrosesan Carbon-In-Leach konvensional. Produksi dimulai pada tahun 2016 dan merupakan penghasil emas terbesar.
Tambang Al Amar – Tambang Al Amar adalah tambang bawah tanah dengan fasilitas pemrosesan Carbon-In-Leach.
Produksi dimulai pada tahun 2009, menghasilkan konsentrat dore and copper and zinc concentrates untuk diekspor ke pasar internasional.
Tambang Bulghah & Sukhaybarat – Tambang ini merupakan tambang terbuka dengan fasilitas pengolahan Carbon-In-Leach yang memproduksi dore.
Bijih oksida dari lokasi diangkut dengan truk ke lokasi Bulghah untuk Heap Leach Processing and Dore production.
Bijih kadar oksida tambang terbuka Bulghah diproses di lokasi dengan Heap Leach Processing, sedangkan bijih kadar yang lebih tinggi diangkut dengan truk ke pabrik Sukhaybarat untuk menghasilkan dore.
As Suq Mine – As Suq Mine adalah tambang emas open pit yang mulai berproduksi pada tahun 2014, menggunakan teknologi heap leach untuk memproduksi dore.
Tambang Mahd Ad Dhahab – ini adalah tambang emas kuno yang berusia 3.000 tahun. Produksi bawah tanah modern dimulai pada tahun 1988. Pabrik Carbon-In-Leach memproduksi dore dan konsentrat.
Proyek Tambang Mansourah-Massarah – ini adalah proyek emas baru yang sedang dikerjakan. Proyek tersebut terdiri dari sumber daya Mansourah dan Massarah, yang sedang dikembangkan sebagai tambang terbuka konvensional.
Pabrik ini akan menggunakan teknologi Carbon-In-Leach dan Pressure Oxidation Processes untuk produksi emas.
source https://saudinesia.com/2020/10/18/tambang-emas-arabian-shield-seluas-600-ribu-km-persegi-segera-digarap/
Tidak ada komentar: