Indonesia tentunya bangga pernah memiliki Prof.Habibi Rahimahullah, dan MasyaAllah... Allah telah anugerahkan sosok JENIUS lainnya, jenggotan lagi, InsyaAllah ini salah satu tanda beliau sangat cinta sunnah RASULULLAH Shalallahu Alaihi Wa Salam.
Sang tokoh itu sekarang menjadi buruan para konglomerat dunia bisnis perminyakan. Bahkan universitas-universitas kelas wahid pun tak ketinggalan mengincarnya supaya bisa hadir di kampusnya untuk menggelar kuliah umum. Termasuk media elektronik pun berlomba-lomba mengundangnya untuk acara talk show.
Beliau adalah Dr. Yogi Ahmad Erlangga. Salah satu Alumni Terbaik Teknik Penerbangan ITB (1993), yang telah berhasil membuat mata dunia terpukau setelah berhasil memecahkan persamaan Helmholtz menggunakan matematika numerik secara cepat (robust) dengan menggunakan metode “Ekuasi Helmholtz”.
Metode tersebut merupakan metode untuk menginterpretasi data pengukuran gelombang akustik, dimana hasil akhir metode ini dapat mempercepat pemrosesan data seismik dalam survey cadangan minyak bumi.
Alhasil, riset dan rumusan yang telah dipecahkan oleh dirinya, membuat perusahaan perminyakan berlomba-lomba memberikan dana bantuan. Tujuannya jelas agar penelitian yang dilakukan Yogi cepat selesai. Selain berhasil meraih gelar sarjana teknik di Program Studi Aeronotika dan Astronotika ITB pada 1998, Yogi juga berhasil Gelar master dan doktornya Delft University of Technology (DUT), Belanda. Di tempat terakhir pula, dirinya berhasil mempertahankan tesisnya hingga selesai.
Ketika melanjutkan S3 di Belanda, Dosen Penerbangan dari ITB ini, tertantang oleh perusahaan minyak Shell yang minta bantuan DUT (Delft University of Technology) untuk memecahkan rumus Helmholtz. Setelah mengadakan riset dengan menghabiskan dana sekitar Rp6 milyar yang dibiayai Shell, berkat kejeniusannya akhirnya rumus itu mampu ia pecahkan.
Penemuan Yogi sontak mencengangkan dunia Iptek dan mendapat ucapan selamat dari universitas di Eropa, Israel dan USA. Berdasarkan hasil temuannya ini, membuat banyak perusahaan minyak dunia sangat senang dan meminta bantuannya.
Pasalnya, dengan rumus itu mereka dapat 100 kali lebih cepat dalam menemukan sumber minyak di perut bumi melalui gelombang elektromagnetik yang dipantulkan dari perut bumi dengan akurasi yang sangat tinggi. Andai saja Yogi mau mematenkan hasil temuannya, mungkin ia akan mendapat uang yang sangat besar.
Tapi ilmuan muda bernama lengkap Yogi Ahmad Erlangga menolaknya. Termasuk menamakan temuannya itu dengan Erlangga Equation. Mematenkan temuan ini justru akan menghambat perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya.
Pada tahun 2009-2012 beliau pernah menjadi dosen di Al Faisal University- Riyadh KSA, kemudian berkhidmah mengajar di Nazarbayev University - Kazakhstan hingga tahun 2019. Selanjutnya beliau diminta untuk mengajar di salah satu kampus terbaik di Abu Dhabi (Zayed University) hingga sekarang.
Akhirnya, kita semakin sadar ini baru satu contoh dari sekian banyak orang-orang yang jenggotan tapi JENIUS di abad ini, di luar sana InsyaAllah ada banyak lagi...
Sang tokoh itu sekarang menjadi buruan para konglomerat dunia bisnis perminyakan. Bahkan universitas-universitas kelas wahid pun tak ketinggalan mengincarnya supaya bisa hadir di kampusnya untuk menggelar kuliah umum. Termasuk media elektronik pun berlomba-lomba mengundangnya untuk acara talk show.
Beliau adalah Dr. Yogi Ahmad Erlangga. Salah satu Alumni Terbaik Teknik Penerbangan ITB (1993), yang telah berhasil membuat mata dunia terpukau setelah berhasil memecahkan persamaan Helmholtz menggunakan matematika numerik secara cepat (robust) dengan menggunakan metode “Ekuasi Helmholtz”.
Metode tersebut merupakan metode untuk menginterpretasi data pengukuran gelombang akustik, dimana hasil akhir metode ini dapat mempercepat pemrosesan data seismik dalam survey cadangan minyak bumi.
Alhasil, riset dan rumusan yang telah dipecahkan oleh dirinya, membuat perusahaan perminyakan berlomba-lomba memberikan dana bantuan. Tujuannya jelas agar penelitian yang dilakukan Yogi cepat selesai. Selain berhasil meraih gelar sarjana teknik di Program Studi Aeronotika dan Astronotika ITB pada 1998, Yogi juga berhasil Gelar master dan doktornya Delft University of Technology (DUT), Belanda. Di tempat terakhir pula, dirinya berhasil mempertahankan tesisnya hingga selesai.
Ketika melanjutkan S3 di Belanda, Dosen Penerbangan dari ITB ini, tertantang oleh perusahaan minyak Shell yang minta bantuan DUT (Delft University of Technology) untuk memecahkan rumus Helmholtz. Setelah mengadakan riset dengan menghabiskan dana sekitar Rp6 milyar yang dibiayai Shell, berkat kejeniusannya akhirnya rumus itu mampu ia pecahkan.
Penemuan Yogi sontak mencengangkan dunia Iptek dan mendapat ucapan selamat dari universitas di Eropa, Israel dan USA. Berdasarkan hasil temuannya ini, membuat banyak perusahaan minyak dunia sangat senang dan meminta bantuannya.
Pasalnya, dengan rumus itu mereka dapat 100 kali lebih cepat dalam menemukan sumber minyak di perut bumi melalui gelombang elektromagnetik yang dipantulkan dari perut bumi dengan akurasi yang sangat tinggi. Andai saja Yogi mau mematenkan hasil temuannya, mungkin ia akan mendapat uang yang sangat besar.
Tapi ilmuan muda bernama lengkap Yogi Ahmad Erlangga menolaknya. Termasuk menamakan temuannya itu dengan Erlangga Equation. Mematenkan temuan ini justru akan menghambat perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya.
Pada tahun 2009-2012 beliau pernah menjadi dosen di Al Faisal University- Riyadh KSA, kemudian berkhidmah mengajar di Nazarbayev University - Kazakhstan hingga tahun 2019. Selanjutnya beliau diminta untuk mengajar di salah satu kampus terbaik di Abu Dhabi (Zayed University) hingga sekarang.
Akhirnya, kita semakin sadar ini baru satu contoh dari sekian banyak orang-orang yang jenggotan tapi JENIUS di abad ini, di luar sana InsyaAllah ada banyak lagi...
Tidak ada komentar: