Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, dalam pidato di Pertemuan Luar Biasa Menteri Luar Negeri Organisasi Kerjasama Islam (OKI), menegaskan bahwa pertemuan diselenggarakan untuk kepentingan masalah Palestina, dinamika dan tantangannya.
Dia mengatakan bahwa Arab Saudi mengutuk niat Israel yang akan mencaplok Tepi Barat. Saudi menganggap langkah tersebut merupakan eskalasi serius yang mengancam peluang untuk melanjutkan kembali proses perdamaian untuk mencapai keamanan.
Faisal meminta kepada kaum muslimin untuk mengambil sikap yang kompak terhadap Israel, menuntut perlunya bertindak dan mengutuk agresi tersebut.
Sikap ini disampaikan setelah satu hari sebelumnya, Majlis Syura Arab Saudi melakukan rapat yang dipimpin Raja Salman, menegaskan kembali posisi Saudi terhadap masalah Palestina, menolak rencana Israel mencaplok sebagian besar Tepi Barat.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal OKI, Dr. Yusuf Al-Utsaimin, menegaskan kembali posisi OKI yang menolak pendudukan Israel yang bertujuan mengubah demografis dan hukum di wilayah Palestina.
Menurutnya, rencana agresi Israel bertentangan dengan hukum internasional dan Resolusi PBB .
Yusuf juga menyatakan dukungan OKI atas keputusan pemerintah Palestina dalam menghadapi tindakan ilegal Israel. Dia mengingatkan bahwa setiap perubahan hukum di wilayah Palestina dapat mengancam solusi untuk kedua negara.
OKI dengan sungguh-sungguh mendukung hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara yang berdaulat. “Kami tetap mendukung Palestina untuk berdaulat penuh sesuai perbatasan tahun 1967, dengan al-Quds sebagai ibukotanya.”
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad Maliki mengatakan, “Israel sedang merencanakan melakukan kejahatan terhadap rakyat kami dengan menganeksasi Tepi Barat.”
Dia menambahkan: “Israel terus berusaha menduduki tanah Palestina, untuk mengubah komposisi demografis,” sambil mengingatkan: “Kami tidak akan mundur dari inisiatif perdamaian Arab.” alarb
source saudinesia.com
Tidak ada komentar: