Belum pernah terjadi sepanjang sejarah di kota al-Madinah al-Munawarah, baik dalam kondisi aman atau dalam kondisi perang, seseorang bermaksud membongkar makam nabi Muhammad sholallahu ’alaihi wassallam.
Tetapi ini benar terjadi oleh seorang penjahat besar dari bangsa Turki Utsmani, Fakhri Basya.
Sebuah dokumen tertanggal 13 Juni 1917 M, yang dikirim seorang menteri Prancis di Kairo untuk Menteri Luar Negeri Prancis mengungkapnya.
Koran Al-Qiblah nomor 86 tanggal 21 Sya’ban 1335 H, juga mempublikasikan kejadian sejarah yang pernah terjadi di kota Madinah ini.
Syaikh ‘Ashim Nahidh Al-Syarif al-Hijari, Profesor Kuliyah Adab wa Ulum al-Insaniyah di Universitas Taibah, al-Madinah al-Munawwarah, menjelaskan:
“Sebuah dokumen menyebutkan tentang deretan kejahatan besar Fakhri Basya di kota Madinah, yang tidak bisa terbayangkan oleh akal dan sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang muslim yang di hatinya masih tersisa keimanan walau hanya sebiji sawi, yang mengaku mencintai nabi Muhammad sholallahu ’alaih iwassallam.
Di dalam dokumen tersebut diceritakan bahwa seorang insinyur melarikan diri dari Madinah agar dia tidak melakukan apa yang menjadi perintah Fakhri Basya.
Yaitu merenovasi menara masjid Nabi agar nantinya mempersiapkan senapan mesin di atasnya.
Disebutkan juga rencana Fakhri Basya untuk membongkar makam Nabi Muhammad sholallahu ’alaihi wassallam, dengan alasan memastikan keberadaan jasad beliau yang mulia.
Padahal, diketahui bersama tentang pembongkaran makam pada umumnya, bagaimana dengan nabi Muhammad sholallahu ’alaihi wassallam, yang kehormatannya di atas semua makhluk, baik ketika beliau masih hidup maupun telah wafat!”
Kondisi Penduduk Madinah di Bawah Kekuasaan Fakhri Basya
Penduduk kota Madinah menjalani kehidupan yang kelam selama 4 tahun, antara tahun 1916 hingga 1919 M. Terjadi genosida, anak-anak, pria dan wanita.
Fakta sejarah “Seferberlik,” memaksa 40 ribu lebih warga Madinah diusir dari tanah kelahirannya. Mereka dipaksa mengungsi ke Syria, Irak, Palestina, Yordania dan Turki.
Sementara yang tersisa tak lebih 140 penduduk Madinah, harus menjalani kehidupan dangan penuh penindasan, kelaparan merajalela, dan terpisah dari keluarga.
Di saat yang sama, Masjid Nabawi dijadikan markas militer dan dijarah kekayaannya dan dilarikan ke Turki.
3 Kejahatan Terbesar di Tanah Haram
Di bawah kekuasaan Fakhri Basya, seorang yang telah merampas kehormatan dan menumpahkan darah.
Jenderal penguasa yang paling kejam dan diktator dari kalangan Turki Utsmani. Digambarkan sebagai seorang yang tidak memiliki belas asih, mampu melakukan apa saja yang menjadi keinginannya, walau harus menciderai tempat-tempat suci agama.
Dia terkenang dengan 3 kejahatan yang luar biasa, yang diabadikan sepanjang sejarah;
Pertama, “Seferberlik,” genosida dan pengusiran warga Madinah secara masif.
Kedua, pencurian manuskrip-manuskrip dan harta kekayaan kota Madinah.
Dan ketiga, menjadikan masjid Nabawi sebagai basecamp militer dan gudang pesenjataan.
Bahkan kegilaan Fakhri Basya tidak ada batasnya, di antaranya memerintahkan pasukannya merubah menara-menara masjid Nabawi sebagai posisi tembak.
Yang hampir terjadi adalah rencana Fakhri Basya membongkar makam Nabi Muhammad sholallahu’alaihi wassallam. jll
Sumber:
1. Fushul min Tarikh al-Madinah al-Munawwarah, Ali Hafidz, cet. 3, 1996.
2. Tarikh Daulah Utsmaniyah, Ibrahim Muhammad Husnain, cet. 1, 2014.
2. Salathin Daulah al-Utsmaniyah, Shaleh Kaulan, cet. 1, 2013.
3. Mashr Utsmaniy, Jarjiy Zaidan, Cairo, 2012.
Dan lain-lain.
source saudinesia.com
Tidak ada komentar: