Ketika surat beliau sampai, sang ibunda membalas :
" wahai ananda yang tercinta..Assalamualaika wa rahmatullahi wa barakaatuh..
Demi Allah, untuk inilah aku mendidikmu.
Aku menazarkanmu untuk mengabdi pada agama islam dan kaum muslimin.
Dan karena syari'at islamlah aku mengajarimu.
Jangan pernah kau mengira, kedekatanmu padaku lebih aku sukai daripada kedekatanmu pada agamamu dan pengabdianmu pada agama islam dan kaum muslimin di segala penjuru negeri.
Akan tetapi wahai ananda, sesungguhnya puncak keridhoanku padamu adalah ketika kau mengedepankan agama dan kaum muslimin.
Nanti, dihadapan Allah aku tak akan menanyakanmu tentang betapa jauhnya kamu dariku. Karena aku mengetahui dimana kamu dan untuk apa kamu jauh. Akan tetapi aku akan menanyakanmu apabila kamu melalaikan pengabdianmu pada agama Allah dan kaum muslimin.
Semoga Allah meridhoimu, aku setuju dengan jalanmu, arahkan jalanmu. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala mengumpulkan kita dibawah naungan 'arsy-Nya, dihari yg mana tak ada lagi naungan kecuali milik-Nya.
wassalamu alaik wa rahmatullahi wa barakaatuh."```
majmu' fatawa (28/48)
SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH
Lahir: 661 H (1263 M) | Wafat: 728 H (1328 M)
Tidak ada komentar: