Dari Abdullah bin Umar Rasulullah bersabda
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَأْمِنَا وفِي يَمَنِنَا . قَالُوا : وَفِي نَجْدِنَا ؟ قَالَ : اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَأْمِنَا وفِي يَمَنِنَا . قَالُوا : وَفِي نَجْدِنَا ؟ قَالَ : هُنَاكَ الزَّلاَزِلُ وَالْفِتَنُ ، وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ
"Ya Allah berkahilah untuk kami pada Syam kami dan Yaman kami. Para sahabat berkata 'Dan juga Najd kami?'. Aku (Abdullah) menyangka beliau bersabda pada ucapan sahabat yang ketiga kalinya Rasulullah menimpali "Di Najd akan muncul berbagai bencana dan fitnah di sana akan muncul tanduk setan" (H.R. Al Bukhari)
Pembaca rahimakumullah, hadis di atas dijadikan dalih untuk menolak dakwah yang dibawa oleh Syekh Muhammad bin Abdul Wahab. Pemurnian ajaran Islam dari berbagai kesyirikan, khurafat dan bid'ah dianggap sebagai kejelekan yang dimaksud dalam hadits di atas.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menolak mendoakan keberkahan untuk Najd. Bahkan beliau mengatakan bahwa Najd merupakan sumber bencana musibah dan tanduk setan.
Apakah memang demikian? Apakah Najd yang dimaksud dalam hadis ini adalah Riyadh atau Arab Saudi asal Syekh Muhammad bin Abdul Wahab ataukah Najd yang lain?
SYUBHAT PENDENGKI DAKWAH TAUHID
Para penentang dakwah tauhid menjadikan hadis ini sebagai bahan mencela tauhid dan menjelek-jelekkan Arab Saudi. Dengan hadits ini, mereka ingin menghalangi manusia dari dakwah yang diserukan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Tidak tanggung-tanggung, syubhat mereka diperkuat dengan menukil sabda rasulullah yang lain.
Yaitu ketika Rasulullah berada di Madinah dan menceritakan bahwa kejelekan, fitnah, dan kaum Khawarij akan muncul dari arah timur . Hadis tersebut dengan redaksi, suatu saat Abdullah bin Umar mendengar Rasulullah bersabda yang artinya, "Ketahuilah, bahwa keburukan itu akan muncul dari sini. Dari arah munculnya tanduk setan." Beliau menunjukkan ke arah timur.
Pembaca rahimakumullah, hadis di atas dijadikan dalih untuk menolak dakwah yang dibawa oleh Syekh Muhammad bin Abdul Wahab. Pemurnian ajaran Islam dari berbagai kesyirikan, khurafat dan bid'ah dianggap sebagai kejelekan yang dimaksud dalam hadits di atas.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menolak mendoakan keberkahan untuk Najd. Bahkan beliau mengatakan bahwa Najd merupakan sumber bencana musibah dan tanduk setan.
Apakah memang demikian? Apakah Najd yang dimaksud dalam hadis ini adalah Riyadh atau Arab Saudi asal Syekh Muhammad bin Abdul Wahab ataukah Najd yang lain?
SYUBHAT PENDENGKI DAKWAH TAUHID
Para penentang dakwah tauhid menjadikan hadis ini sebagai bahan mencela tauhid dan menjelek-jelekkan Arab Saudi. Dengan hadits ini, mereka ingin menghalangi manusia dari dakwah yang diserukan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Tidak tanggung-tanggung, syubhat mereka diperkuat dengan menukil sabda rasulullah yang lain.
Yaitu ketika Rasulullah berada di Madinah dan menceritakan bahwa kejelekan, fitnah, dan kaum Khawarij akan muncul dari arah timur . Hadis tersebut dengan redaksi, suatu saat Abdullah bin Umar mendengar Rasulullah bersabda yang artinya, "Ketahuilah, bahwa keburukan itu akan muncul dari sini. Dari arah munculnya tanduk setan." Beliau menunjukkan ke arah timur.
Demikian pula dengan hadis-hadis lain, yang menceritakan tentang munculnya kejelekan , Rasulullah menunjuk ke arah timur. Sudah menjadi kebiasaan pengekor hawa nafsu, mereka menakwil makna dalil dan menyimpangkannya sesuai dengan hawa nafsunya. Tujuannya untuk memalingkan umat dari kebenaran.
Pembaca, hadis-hadis tersebut dimanfaatkan oleh musuh dakwah tauhid dan sunnah untuk menyatakan bahwa yang dimaksud dengan timur Madinah adalah Riyadh, tempat kelahiran Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Semuanya dalam rangka untuk menjatuhkan beliau, dakwah beliau, dan Arab Saudi secara umum.
MAKNA NAJD DALAM HADIS
Kalau seorang mau adil dalam memahami hadis, maka hendaknya mengembalikan penafsiran hadis kepada pengucapnya, yaitu Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam. Bukan berdasarkan prasangka, kejahilan, hawa nafsu, atau bahkan karena pemikiran yang menyimpang. Dalam riwayat sahih, yang dimaksud Najd dalam hadis diatas adalah Irak.
Penafsiran ini kita dapatkan dalam hadis riwayat Muslim itu sendiri dalam redaksi lain:
"Ketahuilah bahwa fitnah itu muncul dari arah sana!" Rasulullah mengulanginya dua atau tiga kali. "Dari arah munculnya tanduk setan ." Beliau lantas mengisyaratkan tangannya ke arah timur. Dalam riwayat lain, beliau bersabda, "Irak." [H.R. Muslim 2494]
Hal ini juga diperkuat dengan hadis Abdullah bin Abbas, dalam doa Nabi:
"Ya Allah, berkahilah untuk kami sha' kami dan mud kami, berkahi pula Syam dan Yaman kami." Seorang laki-laki dari kaum berkata, "Ya nabi Allah, berkahi pula Irak kami!" Rasulullah menimpali, "Sungguh, di Irak akan muncul tanduk setan. Di sanalah kejelekan akan bergejolak dan kekerasan akan muncul dari timur."
Dijelaskan oleh al-Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib, hadis ini diriwayatkan oleh Ath Thabrani dalam Al kabir dan perawinya terpercaya. Berdasarkan keterangan ini, para ulama Ahlus-Sunnah menafsirkan makna Najd dalam hadis Ibnu Umar adalah Irak.
FAKTA TENTANG IRAK
Penafsiran diatas dibuktikan dengan realita yang ada di Irak. Dari kota inilah muncul berbagai musibah dan petaka. Sekte Khawarij lahir di Irak, tepatnya di Kufah. Di tangan merekalah Khalifah Utsman bin Affan terbunuh. Dari Irak pula muncul kaum Majusi. Di tangan mereka, Khalifah Ali Bin Abi Thalib terbunuh.
Munculnya Syiah Rafidhah juga di Irak. Di tangan mereka, cucu Rasulullah, Husein bin Ali Bin Abi Thalib terbunuh.
Sekte Bathiniyah juga lahir di Irak. Dari Irak , kaum pengingkar Qadar (Qadariyah) hadir merusak aqidah kaum Muslimin. Para pengingkar nama dan sifat Allah, kaum Jahmiyah, besar dan tumbuh dari Irak. Dari Irak pula, para penakwil sifat Allah, kaum Mu'tazilah muncul.
Berdasarkan pendalilan hadis dan diperkuat dengan fakta, Najd yang dimaksud adalah Irak. Sementara Riyadh, ibukota Arab Saudi, lahir darinya berbagai kebaikan. Pelayanan terhadap dua tanah suci, penerbitan kitab suci Al Quran dan disebarkan secara gratis, pendidikan Islami bagi kaum muslimin, dan berbagi kebaikan lainnya dimulai dari Riyadh dan Arab Saudi secara umum. Wallahu a'lam
[Ustadz Abu Abdillah Majdi]
Sumber: Majalah Tashfiyah edisi 86 vol.8 1440 H/2019M
artikel atsar.id
Pembaca, hadis-hadis tersebut dimanfaatkan oleh musuh dakwah tauhid dan sunnah untuk menyatakan bahwa yang dimaksud dengan timur Madinah adalah Riyadh, tempat kelahiran Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Semuanya dalam rangka untuk menjatuhkan beliau, dakwah beliau, dan Arab Saudi secara umum.
MAKNA NAJD DALAM HADIS
Kalau seorang mau adil dalam memahami hadis, maka hendaknya mengembalikan penafsiran hadis kepada pengucapnya, yaitu Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam. Bukan berdasarkan prasangka, kejahilan, hawa nafsu, atau bahkan karena pemikiran yang menyimpang. Dalam riwayat sahih, yang dimaksud Najd dalam hadis diatas adalah Irak.
Penafsiran ini kita dapatkan dalam hadis riwayat Muslim itu sendiri dalam redaksi lain:
"Ketahuilah bahwa fitnah itu muncul dari arah sana!" Rasulullah mengulanginya dua atau tiga kali. "Dari arah munculnya tanduk setan ." Beliau lantas mengisyaratkan tangannya ke arah timur. Dalam riwayat lain, beliau bersabda, "Irak." [H.R. Muslim 2494]
Hal ini juga diperkuat dengan hadis Abdullah bin Abbas, dalam doa Nabi:
"Ya Allah, berkahilah untuk kami sha' kami dan mud kami, berkahi pula Syam dan Yaman kami." Seorang laki-laki dari kaum berkata, "Ya nabi Allah, berkahi pula Irak kami!" Rasulullah menimpali, "Sungguh, di Irak akan muncul tanduk setan. Di sanalah kejelekan akan bergejolak dan kekerasan akan muncul dari timur."
Dijelaskan oleh al-Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib, hadis ini diriwayatkan oleh Ath Thabrani dalam Al kabir dan perawinya terpercaya. Berdasarkan keterangan ini, para ulama Ahlus-Sunnah menafsirkan makna Najd dalam hadis Ibnu Umar adalah Irak.
FAKTA TENTANG IRAK
Penafsiran diatas dibuktikan dengan realita yang ada di Irak. Dari kota inilah muncul berbagai musibah dan petaka. Sekte Khawarij lahir di Irak, tepatnya di Kufah. Di tangan merekalah Khalifah Utsman bin Affan terbunuh. Dari Irak pula muncul kaum Majusi. Di tangan mereka, Khalifah Ali Bin Abi Thalib terbunuh.
Munculnya Syiah Rafidhah juga di Irak. Di tangan mereka, cucu Rasulullah, Husein bin Ali Bin Abi Thalib terbunuh.
Sekte Bathiniyah juga lahir di Irak. Dari Irak , kaum pengingkar Qadar (Qadariyah) hadir merusak aqidah kaum Muslimin. Para pengingkar nama dan sifat Allah, kaum Jahmiyah, besar dan tumbuh dari Irak. Dari Irak pula, para penakwil sifat Allah, kaum Mu'tazilah muncul.
Berdasarkan pendalilan hadis dan diperkuat dengan fakta, Najd yang dimaksud adalah Irak. Sementara Riyadh, ibukota Arab Saudi, lahir darinya berbagai kebaikan. Pelayanan terhadap dua tanah suci, penerbitan kitab suci Al Quran dan disebarkan secara gratis, pendidikan Islami bagi kaum muslimin, dan berbagi kebaikan lainnya dimulai dari Riyadh dan Arab Saudi secara umum. Wallahu a'lam
[Ustadz Abu Abdillah Majdi]
Sumber: Majalah Tashfiyah edisi 86 vol.8 1440 H/2019M
artikel atsar.id
Tidak ada komentar: