2. memendekkan angan-angan, karena panjang angan-angan merupakan sebab utama kelalaian;
3. menjadikan sikap zuhud terhadap dunia, dan ridha dengan bagian dunia yang telah diraih walaupun sedikit;
4. sebagai motivasi berbuat ketaatan;
5. sebagai penghibur seorang hamba tatkala memperoleh musibah dunia;
6. mencegah dari berlebih-lebihan dan melampaui batas dalam menikmati kelezatan dunia;
7. memotivasi untuk segera bertaubat dan memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat;
8. melembutkan hati dan mengalirkan air mata, mendorong semangat untuk beragama, dan mengekang hawa nafsu;
9. menjadikan diri tawadhu’ dan menjauhkan dari sikap sombong dan zhalim dan;
memotivasi untuk saling memaafkan dan menerima udzur saudaranya.
(“Kafa bil Mauti Wa’izh”, Darul Wathan)
Tidak ada komentar: