Amirul Mukminin Umar bin ‘Abdul ‘Aziez -rahimahullah- berkata :
قِفْ حَيْثُ وَقَفَ القَوْمُ ، فَإِنَّهُمْ عَنْ عِلْمٍ وَقَفُوا ، وَبِبَصَرٍ ناَفِذٍ كَفُّوْا ، وَهُمْ عَلَى كَشْفِهَا كَانُوا أَقْوَى ، وَبِالْفَضْلِ لَوْ كَانَ فِيْهَا أََحْرَى ، فَلَئِنْ قُلْتُمْ : حَدَثَ بَعدَهُمْ ؛ فَمَا أََحْدَثهُ إِلاَّ مَنْ خَالَفَ هَدْيَهُمْ ، وَرَغِبَ عَنْ سُنَّتِهِمْ ، وَلَقَدْ وَصَفُوا مِنْهُ مَا يُشْفِي ، وَتَكَلَّمُوا مِنْهُ بِمَا يَكْفِي ، فَمَا فَوْقَهُمْ مُحَسِّرٌ وَمَا دُوْنَهُمْ مُقَصِّرٌ ، لَقَدْ قَصَرَ عَنْهُمْ قَومٌ فَجَفَوْا وَتجَاوَزَهُم آخَرُوْنَ فَغَلَوْا ، وَإِنَّهُمْ فِيْماَ بَيْنَ ذَلِكَ لَعَلىَ هُدًى مُسْتَقَيْمٍ (أورده ابن قدامة في لمعة الاعتقاد)
“Berhentilah saat mereka (para salaf) berhenti. Karena mereka berhenti berdasarkan ilmu. Mereka menahan diri setelah berpikir jeli. Padahal merekalah yang lebih mampu untuk menyingkap setiap masalah, dan lebih gencar tuk mengejar setiap fadhilah. Kalau kalian berkata: “Banyak hal baru (dalam agama) yang muncul setelah mereka…”
ingatlah, bahwa hal tersebut tidak dimunculkan kecuali oleh mereka yang menyelisihi pentunjuk salaf, dan menolak ajaran mereka. Para salaf telah menjelaskan agama segamblang-gamblangnya, dan menerangkannya sejelas mungkin. Siapa yang mendahului mereka akan menyesal, dan siapa yang berada di bawah mereka berarti pemalas. Sungguh, orang-orang yang berada dibawah mereka akhirnya gagal, namun yang ingin mengungguli mereka justru melampaui batas, sedangkan mereka (para salaf) tetap berada di antara keduanya, di atas jalan yang lurus”
( Sumber Lum’atul I’tiqad)
( Sumber Lum’atul I’tiqad)
Tidak ada komentar: