Ngalap Berkah dari batu, kayu, tanah sampai tai kebo

Ngalap Berkah dari batu, kayu, tanah sampai tai kebo

Indonesia adalah negeri yang penuh dengan warna-warni, termasuk dalam masalah ngalap berkah. Di negeri ini, ada saja ceritanya, yang ngalap berkah dengan pohon, batu keramat, keris sakti, dst, banyak. Air celupan batu Ponari (Ponari Sweat), dulu sempat mengalahkan pamor 'Pocari Sweat'.

♨ Ada juga yang ngalap berkah dengan tanah kuburan pak kyainya. Sehingga kuburannya harus ditambahkan tanah terus karena habis diangkut peziarah. Bahkan, yang lebih dahsyat “Ngalap berkah dari tai’ nya kyai Slamet, ngalap berkah dengan tai kebo.” Karena, kyai Slamet bukan orang, tapi kebo. Ngalap berkah yang seperti itu haram. Allah berfirman:

أَفَرَأَيْتُمُ اللَّاتَ وَالْعُزَّىٰ ، وَمَنَاةَ الثَّالِثَةَ الْأُخْرَىٰ ، أَلَكُمُ الذَّكَرُ وَلَهُ الْأُنثَىٰ ، تِلْكَ إِذًا قِسْمَةٌ ضِيزَىٰ ، إِنْ هِيَ إِلَّا أَسْمَاءٌ سَمَّيْتُمُوهَا أَنتُمْ وَآبَاؤُكُم مَّا أَنزَلَ اللَّهُ بِهَا مِن سُلْطَانٍ ۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى الْأَنفُسُ ۖ وَلَقَدْ جَاءَهُم مِّن رَّبِّهِمُ الْهُدَىٰ
Maka apakah patut kalian menganggap al Lata, Uzza, dan Manah yang ketiga yang paling terkemudian sebagai anak perempuan Allah? Apakah patut untuk kalian anak laki-laki dan untuk Allah anak perempuan? Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk menyembahnya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka. (QS. An-Najm: 19-23)

Al-Lata ada dua bacaan; Al-Lata yaitu batu putih yang dahulu dikeramatkan. Al-Latta yaitu nama orang shalih, ketika ia meninggal dunia kuburannya dikeramatkan. Al-Uzza adalah nama pohon yang dikeramatkan. Sedangkan Manah adalah nama berhala. (Lihat: al-Mulakhkhas fi Kitabit Tauhid: 88-89)

Sebenarnya, ngalap berkah itu boleh. Tapi, pada hal-hal yang memang ada dalil yang membolehkan. Kalau tidak ada ya tidak boleh, termasuk kesyirikan. Silahkan ngalap berkah dengan berpagi-pagi mencari rezeki karena Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda:

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud: 2606)

Atau ngalap berkah dengan air zamzam,

“Sesungguhnya air zam-zam adalah air yang diberkahi, air tersebut adalah makanan yang mengenyangkan.” (HR. Muslim no. 4520)

Dan yang lainnya dari sesuatu yang ada dalilnya. Bukan ngalap berkah dengan pohon beringin, batu besar keramat, keris sakti mandraguna, tanah kuburan, apalagi tai kebo?!

Semoga bermanfaat.

Ditulis oleh: Zahir al-Minangkabawi
artikel maribaraja.com

Tidak ada komentar: