عن أب موسى قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
Dari Abu Musa berkata, bersabda Rasulullah shalallahu alaihi wa salam: “Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari no. 2101)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits:
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
1- Larangan bersahabat dengan orang-orang kafir
Pelajaran yang terdapat dalam hadits:
- Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita agar mencari teman dari yang beriman dan shaleh.
- Setiap orang akan dikumpulkan pada hari kiamat bersama dengan orang-orang yang ia cintai.
- Lantas kalau yang dicintai dan menjadi teman karib adalah orang kafir, bagaimana nasibnya kelak?
- Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah pernah mengungkapkan, “Makan bersama orang kafir tidaklah haram jika memang dibutuhkan atau ada maslahat yang syar’i. Namun non muslim sama sekali tidak boleh dijadikan sahabat, sampai makan bersama mereka tanpa ada sebab yang dibenarkan atau tidak ada maslahat. Akan tetapi, jika ada hajat seperti makan bersama tamu atau untuk mendakwahi mereka memeluk Islam, mengajak mereka pada kebenaran, serta sebab lainnya, maka tidaklah masalah.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
1- Larangan bersahabat dengan orang-orang kafir
لاَيَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكٰفِرِينَ اَوْلَيَآءَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَۚ وَمَن يَفْعَلْ ذٰلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللّٰهِ فِى شَيْءٍ إِلاَّ أَن تَتَّقُوا مِنهُمْ تُقٰةًۚ وَيُحَذِّرُكُمُ اللّٰهُ نَفْسَهٗ وَإِلَى اللّٰهِ الْمَصِيرُ
“Janganlah orang-orang mu’min mengambil orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena ( siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu).” (Qs: Ali Imran; ayat; 28).
2- Ayat-ayat yang menunjukkan Kepada diharamkan berteman akrab dengan orang-orang kafir
a- Firman Allah Subhanahu wa ta'ala di dalam surah Al-Maidah, (5) ayat; 51.
2- Ayat-ayat yang menunjukkan Kepada diharamkan berteman akrab dengan orang-orang kafir
a- Firman Allah Subhanahu wa ta'ala di dalam surah Al-Maidah, (5) ayat; 51.
يٰأَيُّهَاالَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصٰرٰىٓ أَوْلِيَآءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءَ بَعْضٍ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nashrani menjadi wali-wali.” ( teman akrab, seperti pemimpin, penolong atau pelindung). Sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain……”
b- Firman Allah Subhanahu wa ta'ala di dalam surah Al-Mumtahanah, (60) ayat; 1.
b- Firman Allah Subhanahu wa ta'ala di dalam surah Al-Mumtahanah, (60) ayat; 1.
يَٰأَيُّهَاالَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتَتَّخِذُوا عَدُوِّيْ وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَآءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan hal-hal kepadanya, karena rasa kasih sayang….”
c- Firman Allah Subhanahu wa ta'ala di dalam surah Al-Maidah, ( 5), ayat; 57.
c- Firman Allah Subhanahu wa ta'ala di dalam surah Al-Maidah, ( 5), ayat; 57.
يٰأَيُّهَاالَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا مِّنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتٰبَ مِن قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَآءَ وَاتَّقُوا اللّٰهَ إِن كُنتُمْ مُؤْمِنِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, jadi pemimpinmu ( teman setiamu) yaitu di antara orang-orang yang diberi Kitab sebelummu dan orang-orang yang kafir ( orang-orang musyrik). Dan bertaqwalah kepada Allah, jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.”
d- Firman Allah Subhanahu wa ta'ala di dalam surah Ali ‘Imran (3), ayat 118.
d- Firman Allah Subhanahu wa ta'ala di dalam surah Ali ‘Imran (3), ayat 118.
يٰأَيُّهَاالَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِّن دُونِكُمْ لاَ يَأْلُو نَكُمْ خَبَالاً
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil jadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu, karena mereka tidak henti-hentinya menimbulkan kemudharatan bagimu…..”
e- Firman Allah Subhanahu wa ta'ala di dalam surah Al-Mujadalah (58) ayat; 22.
e- Firman Allah Subhanahu wa ta'ala di dalam surah Al-Mujadalah (58) ayat; 22.
لاَتَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ اْلأٰخِرِ يُوَآ دُّوْنَ مَن حَآ دَّ اللّٰهَ وَرَسُولَهٗ
“Tidaklah kamu akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya….”
Tidak ada komentar: