1. Mandi hari raya, dengan tata cara seperti mandi junub
2. Membersihkan diri, memakai wewangian (bagi laki-laki), dan bersiwak, sebagaimana disyariatkan pada hari Jum’at
3. Mengenakan pakaian terbaik yang dipunyai.
4. Disunnahkan untuk makan sebelum berangkat menuju shalat ‘Idul Fithri, diutamakan berupa beberapa buah kurma dengan bilangan ganjil
5. Berjalan kaki –jika memungkinkan- menuju lapangan shalat ‘Id dengan tenang dan tidak tergesa-gesa.
6. Disunnahkan untuk mengerjakan shalat ‘Id di lapangan (tempat terbuka) kecuali jika ada udzur atau halangan maka dikerjakan di masjid
7. Berangkat ke lapangan shalat ‘Id dari satu jalan dan pulang dari jalan yang lain –jika memungkinkan-. Dan hukumnya sunnah
8. Bagi makmum dianjurkan untuk bersegera datang ke lapangan shalat ‘Id –beberapa saat- selepas shalat subuh. Sedangkan imam dianjurkan untuk datang belakangan sampai tiba waktunya shalat ‘Id.
9. Bertakbir dari sejak keluar rumah menuju tempat shalat ‘Id hingga shalat ‘Id dilaksanakan, dengan suara nyaring (bagi laki-laki).
10. Tidak ada shalat sebelum dan sesudah shalat ‘ied.
11. Tidak ada adzan dan iqamah untuk shalat ‘ied.
12. Keluarnya para wanita ke tempat shalat ‘Id dengan mengenakan pakaian hijab atau jilbabnya dan tanpa memakai wewangian.
13. Hadirnya anak-anak di lapangan shalat ‘Id untuk ikut menyaksikan do’a dan kebaikan.
14. Saling memberi ucapan selamat ketika berjumpa dengan saudaranya, sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat Radhiyallahu anhum seperti diceritakan oleh Jubair bin Nufair. ia berkata, “Adalah para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila bertemu di hari raya (‘Id), sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain:
8. Bagi makmum dianjurkan untuk bersegera datang ke lapangan shalat ‘Id –beberapa saat- selepas shalat subuh. Sedangkan imam dianjurkan untuk datang belakangan sampai tiba waktunya shalat ‘Id.
9. Bertakbir dari sejak keluar rumah menuju tempat shalat ‘Id hingga shalat ‘Id dilaksanakan, dengan suara nyaring (bagi laki-laki).
10. Tidak ada shalat sebelum dan sesudah shalat ‘ied.
11. Tidak ada adzan dan iqamah untuk shalat ‘ied.
12. Keluarnya para wanita ke tempat shalat ‘Id dengan mengenakan pakaian hijab atau jilbabnya dan tanpa memakai wewangian.
13. Hadirnya anak-anak di lapangan shalat ‘Id untuk ikut menyaksikan do’a dan kebaikan.
14. Saling memberi ucapan selamat ketika berjumpa dengan saudaranya, sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat Radhiyallahu anhum seperti diceritakan oleh Jubair bin Nufair. ia berkata, “Adalah para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila bertemu di hari raya (‘Id), sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain:
(تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكَ)
semoga Allah menerima –ibadah- kami dan anda.”
15. Bagi yang tertinggal shalat ‘Id bersama jama’ah, maka hendaknya dia mengqadha’ (mengganti)nya, dengan tata cara yang sama sebanyak dua rakaat.
Sumber: almanhaj.or.id
15. Bagi yang tertinggal shalat ‘Id bersama jama’ah, maka hendaknya dia mengqadha’ (mengganti)nya, dengan tata cara yang sama sebanyak dua rakaat.
Sumber: almanhaj.or.id
Tidak ada komentar: