Mari buka Mushaf masing-masing, tepatnya pada Surah Al-Ahzab ayat: 45-46
Allah azza wa jalla berfirman:
Allah azza wa jalla berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا. وَدَاعِيًا إِلَى الَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا
"Hai Nabi sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi. (QS:Al-Ahzab ayat: 45-46)
Sebelum nabi Muhammad, tiada kenabian yang bersifat universal bagi seluruh manusia.
Dahulu, setiap nabi diutus kepada kaum tertentu. Seperti Isa bin Maryam yang diutus untuk kalangan bai Israel. Dalam Matius 15:24 "Jawab Yesus: “Aku diutus HANYA kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”
Adapun" matahari" kerasulan yang membawa misi universal adalah "matahari" kerasulan terakhir.
Risalahnya didasarkan pada Al-Qur’an yang sekaligus menjadi mukjizatnya. Ia adalah risalah untuk seluruh manusia hingga hari kiamat. Allah azza wa jalla berfirman yang artinya: “Dan Kami tidak Mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (QS: Al-Anbiya: 107)
Watak risalah ini memberi kesaksian bahwa ia berasal dari Allah. Tidak ada sedikitpun pengaruh nabi Muhammad di dalamnya. Nabi hanya menerima, menyampaikan dan menampilkan teladan yang baik sebagai terjemahan konkrit dari isi risalah tersebut.
Adapun generasi salaf, mereka telah berhasil mengetuk dunia serta menyebarkan islam dan menjelaskannya dengan baik melalui lisan dan amal mereka. Adapun kini, mayoritas kaum muslimin cenderung mengikuti watak alaminya, lupa dan lalai, sehingga nasib mereka tak berbeda dengan umat-umat terdahulu yang telah binasa.
Kini.. Wahyu langit tersimpan rapat-rapat, ia tak pernah ditampilkan di negeri yang dikuasai oleh anarkisme dan kemalasan. Kondisi mereka menjadi penghalang kemajuan bagi agama mereka sendiri. Seperti dalam sebuah ungkapan, "Cahaya islam tertutup oleh orang islam sendiri". Karena itu, sudah saatnya kita memupuk kecerdasan dan menumbuhkan semangat juang untuk menerjemahkan risalah islam dalam wujud amal konkrit. Agar ia benar-benar menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Memang.. Ini bukan pekerjaan mudah. "Tapi bila tekad sudah kuat, maka jalan akan terang"
Wallahu a'lam...
IG: @act_elgharantaly
Sebelum nabi Muhammad, tiada kenabian yang bersifat universal bagi seluruh manusia.
Dahulu, setiap nabi diutus kepada kaum tertentu. Seperti Isa bin Maryam yang diutus untuk kalangan bai Israel. Dalam Matius 15:24 "Jawab Yesus: “Aku diutus HANYA kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”
Adapun" matahari" kerasulan yang membawa misi universal adalah "matahari" kerasulan terakhir.
Risalahnya didasarkan pada Al-Qur’an yang sekaligus menjadi mukjizatnya. Ia adalah risalah untuk seluruh manusia hingga hari kiamat. Allah azza wa jalla berfirman yang artinya: “Dan Kami tidak Mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (QS: Al-Anbiya: 107)
Watak risalah ini memberi kesaksian bahwa ia berasal dari Allah. Tidak ada sedikitpun pengaruh nabi Muhammad di dalamnya. Nabi hanya menerima, menyampaikan dan menampilkan teladan yang baik sebagai terjemahan konkrit dari isi risalah tersebut.
Jika Rasulullah merupakan saksi atas ummatnya, bahwa dia telah menyampaikan risalah Allah, maka ummatnya harus menjadi saksi atas seluruh manusia. Akan tetapi, sudahkah kaum muslimin menunaikan tugas berat namun mulia itu..?
Adapun generasi salaf, mereka telah berhasil mengetuk dunia serta menyebarkan islam dan menjelaskannya dengan baik melalui lisan dan amal mereka. Adapun kini, mayoritas kaum muslimin cenderung mengikuti watak alaminya, lupa dan lalai, sehingga nasib mereka tak berbeda dengan umat-umat terdahulu yang telah binasa.
Kini.. Wahyu langit tersimpan rapat-rapat, ia tak pernah ditampilkan di negeri yang dikuasai oleh anarkisme dan kemalasan. Kondisi mereka menjadi penghalang kemajuan bagi agama mereka sendiri. Seperti dalam sebuah ungkapan, "Cahaya islam tertutup oleh orang islam sendiri". Karena itu, sudah saatnya kita memupuk kecerdasan dan menumbuhkan semangat juang untuk menerjemahkan risalah islam dalam wujud amal konkrit. Agar ia benar-benar menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Memang.. Ini bukan pekerjaan mudah. "Tapi bila tekad sudah kuat, maka jalan akan terang"
Wallahu a'lam...
IG: @act_elgharantaly
Tidak ada komentar: