1. Al Furqoh, (mereka paling suka) berpecah belah.
Apa yang dimaksud dengan berpecah belah? Yaitu tidak mau mengikuti kebenaran.
Allah سبحانه و تعالى menyebutkan dalam (QS Al An'am : 153) “ Dan bahwasanya inilah jalanKu yang lurus, maka ikutilah! Jangan kamu mengikuti jalan jalan yang lainnya. Niscaya kalian akan bercerai berai, berpecah belah dari mengikuti jalanNya". Dalam ayat ini Allah سبحانه و تعالى mengatakan bahwa jalan jalan yang lainnya selain jalan yang lurus itu akan memecah belah kalian dari jalan yang lurus .
Itu menunjukan bahwa hakikat perpecahan itu ketika tidak mau mengikuti jalan yang haq, jalan Rasulullah dan para sahabatnya. Dan perpecahan yang seperti inilah yang dilarang dalam Al Qur'an.
Allah سبحانه و تعالى berfirman " Dan janganlah kalian seperti orang orang yang berpecah belah dan berselisih setelah datang kepada mereka Al Bayyinah/keterangan" .
Lihat, Allah سبحانه و تعالى mengatakan " Setelah datang kepada mereka keterangan, mereka malah berpecah belah ". ( QS Al Imran : 105 )
Artinya mereka tidak mau mengikuti keterangan tersebut. Tidak mau mengikuti kebenaran.
Allah سبحانه و تعالى berfirman dalam ( QS Al Imran : 102 ) " Berpeganglah kepada tali Allah semuanya dan jangan kalian berpecah belah ".
Allah mengatakan :
1. Berpeganglah kepada tali Allah, yaitu Al Qur'an dan hadits Nabi ﷺ .
2. Jangan berpecah belah.
Artinya apabila kalian tidak mengikuti, tidak berpegang kepada Al Qur'an dan hadits yang merupakan tali Allah, niscaya kalian akan berpecah belah.
Maka dari itu, berpecah belah bukan berarti sebatas kita tidak setuju dengan pendapat tersebut. Bukan seperti itu.
Hakikat daripada berpecah belah adalah kita tidak mau mengikuti
Sehingga berpecahlah antara pembela kebenaran dengan pembela kebathilan. Dan tentunya perpecahan yang dilarang dalam syariat Islam itu adalah sumber utamanya adalah akibat daripada tidak mau mengikuti kebenaran dan tidak mau taslim kepada Allah dan RasulNya.
Allah سبحانه و تعالى berfirman " Sesungguhnya orang orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi berkelompok kelompok. Kamu tidak termasuk kelompok mereka sedikitpun juga ".
Ibnu Katsir berkata ayat ini umum bagi setiap orang yang memecah belah agama Allah. Dan ia menyelisihi agamaNya. maka sesungguhnya Allah سبحانه و تعالى telah mengutus RasulNya dan membawa petunjuk dan dien yang haq untuk memenangkan dan menampakannya diatas seluruh agama.
Dan syariatnya itu 1 (satu). Tidak ada padanya perselisihan dan perpecahan.Maka siapa yang berselisih pada syariatnya, menjadi berfirqoh firqoh, maka sesungguhnya Rasulullah ﷺ berlepas diri dari semuanya.
Maka dari itu, ketika kita berpegang kepada sunnah, kepada tauhid yang akibatnya kita tidak mengikuti keyakinan kebanyakan orang misalnya di suatu tempat atau suatu negara, maka kita tidak disebut berpecah belah. Justru kita yang berpegang kepada sunnah ini yang tidak berpecah.
Maka apabila suatu kelompok itu tidak mengikuti kebenaran walaupun jumlah mereka terbanyak dan mayoritas, merekalah yang disebut berpecah belah.
Inilah yang harus diluruskan daripada makna berpecah belah.
Wallahu a'lam.🌸
Apa yang dimaksud dengan berpecah belah? Yaitu tidak mau mengikuti kebenaran.
Allah سبحانه و تعالى menyebutkan dalam (QS Al An'am : 153) “ Dan bahwasanya inilah jalanKu yang lurus, maka ikutilah! Jangan kamu mengikuti jalan jalan yang lainnya. Niscaya kalian akan bercerai berai, berpecah belah dari mengikuti jalanNya". Dalam ayat ini Allah سبحانه و تعالى mengatakan bahwa jalan jalan yang lainnya selain jalan yang lurus itu akan memecah belah kalian dari jalan yang lurus .
Itu menunjukan bahwa hakikat perpecahan itu ketika tidak mau mengikuti jalan yang haq, jalan Rasulullah dan para sahabatnya. Dan perpecahan yang seperti inilah yang dilarang dalam Al Qur'an.
Allah سبحانه و تعالى berfirman " Dan janganlah kalian seperti orang orang yang berpecah belah dan berselisih setelah datang kepada mereka Al Bayyinah/keterangan" .
Lihat, Allah سبحانه و تعالى mengatakan " Setelah datang kepada mereka keterangan, mereka malah berpecah belah ". ( QS Al Imran : 105 )
Artinya mereka tidak mau mengikuti keterangan tersebut. Tidak mau mengikuti kebenaran.
Allah سبحانه و تعالى berfirman dalam ( QS Al Imran : 102 ) " Berpeganglah kepada tali Allah semuanya dan jangan kalian berpecah belah ".
Allah mengatakan :
1. Berpeganglah kepada tali Allah, yaitu Al Qur'an dan hadits Nabi ﷺ .
2. Jangan berpecah belah.
Artinya apabila kalian tidak mengikuti, tidak berpegang kepada Al Qur'an dan hadits yang merupakan tali Allah, niscaya kalian akan berpecah belah.
Maka dari itu, berpecah belah bukan berarti sebatas kita tidak setuju dengan pendapat tersebut. Bukan seperti itu.
Hakikat daripada berpecah belah adalah kita tidak mau mengikuti
Sehingga berpecahlah antara pembela kebenaran dengan pembela kebathilan. Dan tentunya perpecahan yang dilarang dalam syariat Islam itu adalah sumber utamanya adalah akibat daripada tidak mau mengikuti kebenaran dan tidak mau taslim kepada Allah dan RasulNya.
Allah سبحانه و تعالى berfirman " Sesungguhnya orang orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi berkelompok kelompok. Kamu tidak termasuk kelompok mereka sedikitpun juga ".
Ibnu Katsir berkata ayat ini umum bagi setiap orang yang memecah belah agama Allah. Dan ia menyelisihi agamaNya. maka sesungguhnya Allah سبحانه و تعالى telah mengutus RasulNya dan membawa petunjuk dan dien yang haq untuk memenangkan dan menampakannya diatas seluruh agama.
Dan syariatnya itu 1 (satu). Tidak ada padanya perselisihan dan perpecahan.Maka siapa yang berselisih pada syariatnya, menjadi berfirqoh firqoh, maka sesungguhnya Rasulullah ﷺ berlepas diri dari semuanya.
Maka dari itu, ketika kita berpegang kepada sunnah, kepada tauhid yang akibatnya kita tidak mengikuti keyakinan kebanyakan orang misalnya di suatu tempat atau suatu negara, maka kita tidak disebut berpecah belah. Justru kita yang berpegang kepada sunnah ini yang tidak berpecah.
Maka apabila suatu kelompok itu tidak mengikuti kebenaran walaupun jumlah mereka terbanyak dan mayoritas, merekalah yang disebut berpecah belah.
Inilah yang harus diluruskan daripada makna berpecah belah.
Wallahu a'lam.🌸
📕Kitab USHUL MANHAJ SALAF, Syaikh Isa bin Malullah
Tidak ada komentar: