Pengingkaran keberada’an Allah Ta’ala di atas ‘Arsy bukan saja datang dari sekte sesat jahmiyah dan para pengekornya. Tapi jauh-jauh sebelumnya, keberada’an Allah Ta’ala di atas ‘Arsy di ingkari oleh Fir’aun. Karena kedurhaka’annya menolak dakwah Nabi Musa ‘alaihis salam, lalu Allah Ta’ala menenggelamkan Fir’aun ke dasar laut.
Pengingkaran Fir’aun terhadap keberada’an Allah Ta’ala di atas ‘Arsy, Allah abadikan di dalam Al-Qur’an.
Allah Ta’ala berfirman :
Pengingkaran Fir’aun terhadap keberada’an Allah Ta’ala di atas ‘Arsy, Allah abadikan di dalam Al-Qur’an.
Allah Ta’ala berfirman :
وَقالَ فِرْعَوْنُ يا هامانُ ابْنِ لي صَرْحاً لَعَلِّي أَبْلُغُ الْأَسْبابَ أَسْبابَ السَّماواتِ فَأَطَّلِعَ إِلى إِلهِ مُوسى وَ إِنِّي لَأَظُنُّهُ كاذِباً وَ كَذلِكَ زُيِّنَ لِفِرْعَوْنَ سُوءُ عَمَلِهِ وَ صُدَّ عَنِ السَّبيلِ وَ ما كَيْدُ فِرْعَوْنَ إِلاَّ في تَبابٍ
“Dan berkatalah Firaun, Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu, (yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta.” Demikianlah dijadikan Fir’aun memandang baik perbuatan yang buruk itu, dan dia dihalangi dari jalan (yang benar), dan tipu daya Fir’un itu tidak lain hanyalah membawa kerugian”. (QS.Ghafir/Al Mu’min: 36-37).
Ayat di atas menceritakan tentang kesombongan dan kebodohan Fir’aun yang minta di buatkan sebuah bangunan tinggi yang tujuannya untuk melihat Allah yang di katakan oleh Nabi Musa berada di atas langit.
Terkait ayat di atas, seorang Ulama Ahli Tafsir Imam Al-Thabari rahimahullah (w. 310 H) berkata :
Ayat di atas menceritakan tentang kesombongan dan kebodohan Fir’aun yang minta di buatkan sebuah bangunan tinggi yang tujuannya untuk melihat Allah yang di katakan oleh Nabi Musa berada di atas langit.
Terkait ayat di atas, seorang Ulama Ahli Tafsir Imam Al-Thabari rahimahullah (w. 310 H) berkata :
وقوله: (وَإِنِّي لأظُنُّهُ كَاذِبًا) يقول: وإني لأظنّ موسى كاذبا فيما يقول ويدّعي من أن له في السماء ربا أرسله إلينا.
“Dan firman-Nya (berkena’an kata-kata Fir’aun), “Dan sesungguhnya aku percaya Musa itu seorang pendusta !”, maksud perkata’an (Fir’aun) adalah, “Dan sesungguhnya aku percaya Musa ini pendusta terhadap apa yang dia katakan BAHWA MUSA MEMPUNYAI TUHAN DI LANGIT YANG MENGUTUSNYA”.
(Tafsir al-Thabari, 21/387, Tahqiq: Ahmad Syakir, cet Muassasah al-Risalah, cet Pertama, lihat juga: Tafsir ayat 38 Surah al-Qhasas).
(Tafsir al-Thabari, 21/387, Tahqiq: Ahmad Syakir, cet Muassasah al-Risalah, cet Pertama, lihat juga: Tafsir ayat 38 Surah al-Qhasas).
Imam Abul Hasan al-Asy’ari rahimahullah (w. 324 H) dalam kitab beliau, Al-Ibanah terkait ayat di atas berkata :
كذب موسى عليه السلام في قوله: إن الله سبحانه فوق السماوات
“Dia (Fir’aun) mendustakan Musa ‘alaihi salam tentang perkata’an Musa : Bahwa ALLAH subhanahu wa Ta’ala berada DI ATAS LANGIT”.
Ahmad bin Abdul Halim Al Haroni mengatakan,
كَذَّبَ مُوسَى فِي قَوْلِهِ إنَّ اللَّهَ فَوْقَ السَّمَوَاتِ
“Fir’aun mengingkari Musa, di mana Musa mengatakan bahwa Allah berada di atas langit”. (Majmu’ Al Fatawa, 3/225).
• Yang mengingkari Allah Ta’ala di atas ‘Arsy adalah pengikut Fir’aun.
Ibnu Abil ‘Izz mengatakan, “Barangsiapa yang mendustakan ketinggian Dzat Allah di atas langit yaitu dari golongan Jahmiyah, maka mereka termasuk pengikut Fir’aun. Sedangkan yang menetapkan ketinggian Dzat Allah di atas langit, merekalah pengikut Musa dan pengikut Muhammad.” (Syarh Al ‘Aqidah Ath Thohawiyah, 2/441).
Itulah diantara kedurhaka’an Fir’aun yang mengingkari keberada’an Allah Ta’ala di atas langit akibat dari kesombongan dan kebodohannya.
Namun yang sangat mengherankan, kedurhaka’an Fir’aun tersebut justru malah di ikuti oleh sekte sesat jahmiyah dan orang-orang yang mengikuti kesesatannya sampai sa’at ini. Pengingkaran mereka terhadap keberada’an Allah Ta’ala di atas ‘Arsy adalah akibat dari menyerupakan Allah Ta’ala dengan makhluk. Padahal sifat Allah berbeda dengan sifat yang di miliki oleh makhluk.
Mereka itulah orang-orang yang mengingkari Allah Ta’ala di atas ‘Arsyi, sekte sesat jahmiyah dan para pengekornya yang sebenarnya musyabihah (yang menyerupakan Allah dengan makhluk).
• Yang mengingkari Allah Ta’ala di atas ‘Arsy adalah pengikut Fir’aun.
Ibnu Abil ‘Izz mengatakan, “Barangsiapa yang mendustakan ketinggian Dzat Allah di atas langit yaitu dari golongan Jahmiyah, maka mereka termasuk pengikut Fir’aun. Sedangkan yang menetapkan ketinggian Dzat Allah di atas langit, merekalah pengikut Musa dan pengikut Muhammad.” (Syarh Al ‘Aqidah Ath Thohawiyah, 2/441).
Itulah diantara kedurhaka’an Fir’aun yang mengingkari keberada’an Allah Ta’ala di atas langit akibat dari kesombongan dan kebodohannya.
Namun yang sangat mengherankan, kedurhaka’an Fir’aun tersebut justru malah di ikuti oleh sekte sesat jahmiyah dan orang-orang yang mengikuti kesesatannya sampai sa’at ini. Pengingkaran mereka terhadap keberada’an Allah Ta’ala di atas ‘Arsy adalah akibat dari menyerupakan Allah Ta’ala dengan makhluk. Padahal sifat Allah berbeda dengan sifat yang di miliki oleh makhluk.
Mereka itulah orang-orang yang mengingkari Allah Ta’ala di atas ‘Arsyi, sekte sesat jahmiyah dan para pengekornya yang sebenarnya musyabihah (yang menyerupakan Allah dengan makhluk).
با رك الله فيكم
(Ust. Husni Muhammad Salman)
Tidak ada komentar: