Waktu berlalu begitu halus menipu. Tadi pagi belum sempat dzikir pagi, tau-tau sudah menjelang siang...
Dulu juga pernah terpikir punya anak asuh, entah yatim apa miskin yang disantuni tiap bulannya. Ya karena kesibukan lupa merealisasikannya, dan itu sudah berlangsung sekitar 3 tahunan yang lalu...
Akan terus beginikah nasib "hidup" kita menghabis-habiskan umur..?! Berhura-hura dengan usia..?!
Tiba-tiba masuklah usia di angka 30, sebentar kemudian 40 tahun...
Belum sempat sedekah pagi, matahari sudah meninggi...
Rencananya jam 9.00 mau shalat Dhuha, tiba-tiba adzan Dzuhur sudah terdengar...
Pengennya sih setiap pagi menghabiskan baca 1 juz Al Qur'an, menambah hafalan satu hari satu ayat...
Rencananya jam 9.00 mau shalat Dhuha, tiba-tiba adzan Dzuhur sudah terdengar...
Pengennya sih setiap pagi menghabiskan baca 1 juz Al Qur'an, menambah hafalan satu hari satu ayat...
Tapi ya itu, "pengennya itu" sudah setahun yang lalu dan kebiasaan itu belum terlaksana.
Ada sebenarnya komitmen diri, tidaklah berlalu malam kecuali dengan tahajud dan witir, sekalipun hanya 3 rakaat singkat saja.
Ada sebenarnya komitmen diri, tidaklah berlalu malam kecuali dengan tahajud dan witir, sekalipun hanya 3 rakaat singkat saja.
Dan komitmen itu belum dilaksanakan sejak 2 tahun lewat.
Akan terus beginikah nasib "hidup" kita menghabis-habiskan umur..?! Berhura-hura dengan usia..?!
Tiba-tiba masuklah usia di angka 30, sebentar kemudian 40 tahun...
Tak lama terasa kemudian orang memanggil kita dengan sebutan "Kek... Nek..." pertanda kita sudah tua. Uban yang mulai menghias kepala, keriput yang menghias kulit, tenaga yang tidak lagi seberapa.
Menunggu ajal tiba…
Menunggu ajal tiba…
Sejenak mengintip catatan amal yang kita ingat, pernah berbuat apa.
Astaghfirullah…
Tak seberapa, sedekah dan wakaf juga sekedarnya…
Jika demikian…
Astaghfirullah…
Tak seberapa, sedekah dan wakaf juga sekedarnya…
Jika demikian…
Apakah ruh tidak melolong menjerit saat harus berpisah dari tubuh..?!
Belum cukupkah menyia-nyiakan waktu selama 30, 40, 50 atau 60 tahun..?
Butuh berapa tahun lagi untuk mengulang pagi, sore, hari, minggu, bulan, dan tahun yang sama, tanpa pernah merasa kehilangan kesempatan untuk menghasilkan pahala di setiap detiknya.
Tidak akan pernah cukup 1000 tahun bagi yang terlena...
Belum cukupkah menyia-nyiakan waktu selama 30, 40, 50 atau 60 tahun..?
Butuh berapa tahun lagi untuk mengulang pagi, sore, hari, minggu, bulan, dan tahun yang sama, tanpa pernah merasa kehilangan kesempatan untuk menghasilkan pahala di setiap detiknya.
Tidak akan pernah cukup 1000 tahun bagi yang terlena...
Astaghfirullah…
[Reminder bagi kita semua]
[Reminder bagi kita semua]
Seorang ulama Salaf berkata,
"Barangsiapa yang hari ini seperti hari kemarin maka ia adalah orang yang tertipu, dan barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka ia adalah orang yang tercela."
[Al-Waqtu Anfasun Laa Ta’uud, Abdul Malik Qasim]
"Barangsiapa yang hari ini seperti hari kemarin maka ia adalah orang yang tertipu, dan barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka ia adalah orang yang tercela."
[Al-Waqtu Anfasun Laa Ta’uud, Abdul Malik Qasim]
Semoga bermanfaat.Baarakallahu fiykum. (( AD-DIINU AN-NASHIIHAH ))
Tidak ada komentar: