alasan speaker, musholla kampung tolikara papua dibakar

setelah berlalu 2 hari lebaran tahun ini 2015, kita dikejutkan berita tentang terbakarnya mushola di kampung tolikara pada awal lebaran dikarenakan alasan speaker belaka, benarkah?

saya pribadi tidak heran akan hal ini disebabkan hukum asalnya "orang kafir dari kalangan ahlu kitab (yahudi dan nasrani) tidak akan pernah sekali-kali ridho kepada islam dan pengikutnya hingga mengikuti millah mereka"

alasan speaker, musholla kampung tolikara papua dibakar

millah disini umum: agama mereka, gaya hidup mereka, simbol mereka, system ekonomi mereka dll
sejak islam hadir sampe akhir zaman, mereka akan tetap tidak akan ridho kepada islam dan pemeluknya, mereka akan terus bergerak untuk tercapainya tujuan mereka dan dengan segala cara pencapaiannya.
jika kita mau melirik sejarah, kita semakin yakin makar mereka.
ketika kita mayoritas, maka kalimat toleransi digemborka
ketika muslim minoritas, kalimat toleransi dibumi hanguskan

bali, ambon dan poso adalah potret indonesia ketika muslim minoritas, kali ini dipapua mereka mau buat ulah.

ini merupakan sebab external kenapa kafir berani merongrong umat islam bahkan di indonesia yang mayoritas muslim
ada alasan utama kenapa umat islam akan terus diserang dari berbagai lini, yaitu umat islamnya yang perlu dibenahi.
ada banyak sebab kenapa umat islam masa ini dipandang sebelah mata, namun point yang terpenting adalah hilangnya semangat umat islam belajar islam langsung dari sumbernya alqur'an dan sunnah sesuai pemahaman salaful ummah dan alerginya dengan istilah jihad.

satukan aqidah, hidupkan sunnah nabi dan tegakkan gaung jihad.

ketahuilah sesungguhnya mereka kaum kafir telah allah ta'ala tanamkan rasa takut dalam jiwa mereka dengan syarat, umat islam kembali kepada tauhid yang benar dan tegakkan jihad.
jihad tidak ada zaman ini, siapa bilang?

musholla tolikara papua yang dibakar dengan alasan sepele "speaker" kemudian datang sekelompok teroris kristen menyerang kaum muslimin yang sedang takbiran tanpa persiapan apa-apa, sedangkan mereka sudah mempersiapkan diri dengan peralatan mereka untuk menyerang, apakah ini hanya sekedar mencari alasan untuk pembenaran perbuatan mereka?

alasan speaker, musholla kampung tolikara papua dibakar

betapa banyak tempat perayaan umat kristen di kawasan mayoritas muslim dibiarkan begitu saja, padahal kegiatan mereka amat mengganggu umat islam, namun dibiarkan begitu saja dengan alasan "toleransi beragama"

kami umat islam tidak suka teror karna agama kami mengajarkan hal tersebut, namun kenapa sekelompok saudara kami meneror kalian non muslim? dikarenakan kalianlah yang membangunkan fitrahnya sebagai manusia dan rasa cintanya yang menggebu ketika harga diri islam diinjak dengan sombong oleh kaki lemah kalian wahai non muslim.

apakah cukup kalimat maaf setelah harga diri dan rumah Allah kalian binasakan?
ketika berita tentang angelina dan kepentingan non islam di media massa digemborkan namun ketika berita kondisi umat islam terzholimi diacuhkan bahkan berusaha ditutup rapat. apakah ini toleransi beragama atau diskriminitas ?

sungguh tangan ini ingin terus meluapkan suara hati akan kondisi umat islam yang terus dan terus dibabat dengan santapnya oleh kaum kafir tapi cukuplah ini sebagai bentuk gambaran suara hati ana untuk turut andil membela umat islam yang jauh disana, agar mereka kuat dan mengaktifkan hati nurani umat islam yang lain agar kembali kepangkuan islam "saya islam maka saya harus amalkan islam dan membela islam" janganlah menjadi islam ktp atau islam liberal dan antek-anteknya yang ngaku islam tapi perbuatan dan lisannya meneror dan menyerang islam, nauzubillah

baca juga
meragukan turunnya Allah

Tidak ada komentar: