Jika tidak menutup kepala maka setan akan menduduki kepala, benarkah demikian ?
Tidak Menutup kepala maka setan akan menduduki kepalanya, ini tidak ada dasarnya sehingga tidak dapat dibenarkan. Hal ini dikembalikan kepada kebiasaan suatu daerah, jika menutup kepala merupakan kebiasaan para pria yang dipandang baik disana maka meninggalkannya hanya menyalahi etika sehingga dicela telah melanggar etika. Jika demikian diluar shalat maka menutupnya ketika shalat hukumnya sama saja, yaitu lebih afdhol saja karena hal tersebut sebagai pelengkap aksesoris yang dipandang baik dan tidak berdosa bila ditinggalkan. Walahu a’lam
Tidak Menutup kepala maka setan akan menduduki kepalanya, ini tidak ada dasarnya sehingga tidak dapat dibenarkan. Hal ini dikembalikan kepada kebiasaan suatu daerah, jika menutup kepala merupakan kebiasaan para pria yang dipandang baik disana maka meninggalkannya hanya menyalahi etika sehingga dicela telah melanggar etika. Jika demikian diluar shalat maka menutupnya ketika shalat hukumnya sama saja, yaitu lebih afdhol saja karena hal tersebut sebagai pelengkap aksesoris yang dipandang baik dan tidak berdosa bila ditinggalkan. Walahu a’lam
sumber majalah qiblati edisi 2 tahun VIII
donasi anda membantu eksisnya blog dakwah kami ini, kirim ke 3343-01-023572-53-6 (rek bri simpedes) atas nama atri yuanda
baca juga
pengusaha muslim rasyid mengalahkan prancis
derita saudara muslim rohingya
250 juta liker facebook
donasi anda membantu eksisnya blog dakwah kami ini, kirim ke 3343-01-023572-53-6 (rek bri simpedes) atas nama atri yuanda
pengusaha muslim rasyid mengalahkan prancis
derita saudara muslim rohingya
250 juta liker facebook
Tidak ada komentar: