mengenal asal-muasal wayang

mengenal asal-muasal wayang. Wayang merupakan bayang-bayang kehidupan nenek moyang, wayang dipertunjukkan untuk mengenang jasa-jasa nenek moyang dan memujanya. memainkan wayang harus bener-bener ahli, jika dalang/pawang berbuat salah, murkalah arwah nenek moyang. maka sebelum pertunjukan dimulai, pawang dalang bersembahyang,meminta maaf pada arwah nenek moyang jika ada kekeliruan atau kesalahan. ia mempersembahkan berbagai macam sesajian dan membakar kemenyan / hio.



Macam-macam wayang Di Cina terdapat wayang potehi yang digerakkan dengan permainan jari, wayang tali, wayang kulit.

di ThailandBirma, Laos dan Kamboja terdapat wayang kulit.

Di Indonesia, wayang terdapat di Jawa, yakni wayang kulit (Jawa tengah dan Jawa timur) dan wayang golek (Jawa barat). diluar jawa, wayang kulit terdapat di Bali, Nusa tenggara Barat, Sumatra Selatan dan wayang kulit banjar di Kalimantan

mengenal asal-muasal wayang
WAYANG KRUCIL
terdapat tingkatan wayang Di Jawa, yakni: Wayang Purwa, Wayang Kruci, Wayang Gedog, Wayang Beber dan Wayang Menak, Wayang Menak tidak mengambil cerita Mahabrata, tetapi menceritakan kisah amir Hamzah.

mengenal asal-muasal wayang
WAYANG KULIT
Wayang pada masa Hindu dan Budha di Asia TenggaraPada masa itu cerita wayang disesuaikan dengan ajaran Hindu-Budha yang dipetik dari kitab Mahabrata atau Ramayana, tetapi dewa-dewa Yang (sang Hyang) tetap ditaruh diatas dewa-dewa Hindu. dewa-dewa Hindu dianggap keturunan dari para Sang Hyang itu.

Wayang pada masa perkembangan IslamPada masa perkembangan Islam di Jawa, cerita wayang mengalami perubahan besar, para Sang Hyang itu dianggap keturunan Adam, Adam beranak Anwar dan Anwas, Anwar menurunkan sang hyang dan sang hyang menurunkan dewa-dewa hindu (syiwa, wisnu, brahmana dan sebagainya), sedangkan Anwas dianggap menurunkan Nabi-Nabi.


Pujangga istana menyusun silsilah raja, disebutkan bahwa ayah raja itu keturunan dewa-dewa, ia keturunan Parikesit cucu Arjuna dan ibu raja itu keturunan nabi-nabi.

Mahabrata di Jawa dimulai dengan cerita Adam dan Hawa, seperti terdapat pada buku gubahan Yosodipuro I dan Yosodipuro II. serat kanda (saduran Mahabharata) disalin oleh Ronggowarsito menjadi serat Paramayoga atau Jitaprasa, didalamnya terdapat pengaruh Bibel yang mungkin didapat dari teman Ronggowarsito, C.F. Winder dan Cohen Stuart.

Sedangkan raja-raja di Sumatra dan Malaysia menganggap dirinya keturunan Iskandar Zulkarnain, terdapat pada buku sejarah melayu gubahan Tuan Sri Lanang, raja-raja pesisir keturunan Hadramaut mengaggap dirinya keturunan Ali bin abi thalib yang terdapt pada buku silsilah raja-raja Langkat, silsilah raja-raja Pontianak dan sebagainya.


Pandangan islam mengenai wayang, Dalam islam tidak ada patung atau wayang, dalam islam tidak ada cerita yang berbau dewa-dewa seperti dalam wayang.kitab mahabrata dan Ramayana bukan kitab islam tapi kitab pegangan ajaran Hindu.

sumber : buku parasit akidah karangan A.D. EL. MARZDEDEQ

Tidak ada komentar: